Widodo Sopir Bus Maut: Demi Allah, Pak, tak Tahu Kalau Nabrak Orang

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Wajah Widodo (40-an) yang duduk di sofa ruangan Unit Laka Satlantas Polres Tanjungpinang, tampak murung. Dia dijemput anggota Satlantas di tempat kerjanya, Kampus UMRAH, Dompak, bersama bus berpelat merah No Pol BP 7604 A.

Baca Juga Ketemu, Bus Laka Maut Itu Ternyata Milik…

Widodo yang mengenakan kemeja putih berbintik hitam, bercelana kain warna gelap, dan mengenakan sandal, tampak tersandar di kursi sofa. Wajahnya menampakkan kerisauan yang sangat. Suaranya pun pelan dan terkadang terbata saat ditanya.

Baca Juga Satlantas Polres Tanjungpinang Buru Bus Maut

Buat sementara waktu dia ditahan untuk diminta keterangannya di Satlantas. “Saya tak tahu, Pak, ada nabrak orang. Sumpah! Demi Allah!” kata Ridwan menjawab suarasiber.com, Senin (27/8/2018).

Widodo yang mengaku sudah 6 tahun menjadi sopir bus UMRAH, mengatakan siang itu (Minggu, 26/8/2018) sekitar pukul 13.30 bergerak dari kampus UMRAH.

Tujuannya ke Lome, Bintan, untuk menjemput 4 orang mahasiswa UMRAH yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di desa itu.

Baca Juga Hoii… Sopir Bus Pelat Merah, Korbanmu Tewas dengan Kepala Terlindas

Keterangan Widodo sesuai dengan alat bantu bukti yang diperoleh Satlantas dari warga.

Menjawab soal surat jalan atau surat tugas dari kampus, Widodo, yang mengaku berangkat menjemput mahasiswa KKN berdua anaknya, mengatakan yang mengurus soal itu pegawai UMRAH.

Dia hanya menjalankan perintah, yang sudah diberikan secara lisan kepadanya sejak, Jumat (24/82018). Perintah itu disertai dengan uang untuk membeli bahan bakar bus itu.

Baca Juga Laka Maut di Batu 8 Atas, Nyawa Dua Remaja Melayang

“Kalau yang ini, saya tak lihat (surat perintah). Hanya diperintah lisan. Uang BBM sudah dikasih Jumat. Yang suruh jemput kemarin, Pak Yono,” ujar Widodo.

Saat suarasiber.com keluar ruangan, Widodo tengah bersiap untuk memberikan keterangan kepada anggota Unit Laka Satlantas Polres Tanjungpinang. (mat)

Loading...