Orang Terkaya dengan Harta Rp664 T Ini Memilih Makan di Kaki Lima

Loading...

Suarasiber.com – Salah satu konglomerat paling terkaya di dunia, Jensen Huang membuat banyak orang kagum.

Selain tidak suka memakai pakaian yang mahal dan mencolok, ia juga tidak suka memamerkan harta kekayaannya.

Padahal, dalam laporan Forbes Real Time Billionaires, per Kamis (14/12/2023), saat ini Jensen merupakan orang paling kaya ke-30 di dunia. Dirinya ditaksir memiliki kekayaan mencapai US$ 42,9 miliar atau setara dengan Rp 664,22 triliun (kurs Rp 15.483 per dolar AS).

Melansir VNExpress, seorang diplomat di Vietnam memuji sikap Huang. Huang yang merupakan CEO Nvidia ini lebih memilih makanan di pinggir jalan dibandingkan pesta mewah di hotel.

Foto yang beredar adalah saat konglomerat ini jajan makanan di kawan Luong Ngoc Quyen, Hanoi.

Selain menikmati makanan, Huang juga membeli daging sapi dan air kelapa muda di Jalan Hong Non.

Foto yang viral memperlihatkan bagaimana Huang tidak merasa kikuk atau malu dengan suasana makan ala rakyat.

Bukan hanya dirinya yang tengah makan, banyak warga lain juga menikmati sajian di lokasi yang sama.

Penampilan rambut putih, berkacamata, berkaus dan bercelana hitam, Huang asyik asyik saja menikmati makanan pesanannya.

Kehadiran Huang di tempat ini pun menjadi sorotan sejumlah orang. Lalu fotonya viral di Facebook.

Melansir jateng.tribunnews.com, Jensen Huang merupakan salah satu pendiri dan pembuat chip grafis Nvidia pada tahun 1993.

Ia juga telah menjabat sebagai CEO dan presiden Nvidia sejak awal berdiri.

Pria yang identik dengan jaket kulitnya itu merupakan orang asal Taiwan yang sempat tinggal di Thailand namun kemudian pindah ke Amerika Serikat.

Kesuksesan Huang dalam memimpin Nvidia sukses membuat perusahaan teknologi itu menjadi kekuatan dominan dalam chip game komputer.

Perusahaannya telah berkembang dengan merancang chip untuk pusat data dan mobil otonom.

Jensen Huang juga dikenal tidak pelit dalam menyalurkan uangnya.

Tercatat ia telah memberikan donasi untuk pusat teknik di Stanford senilai $30 juta di tahun 2022.

Ia juga memberikan $50 juta kepada Oregon State University untuk pusat penelitian yang memiliki nama yang sama. (syaiful)

Editor Yusfreyendi

Loading...