Bintan adalah Jantung Melayu, Tempat Laksamana Hang Tuah Dilahirkan dan Dimakamkan

Loading...

Suarasiber.com – Bentan, yang kini disebut Bintan, cuma dikenal sebagai bekas tempat penambangan bauksit. Tanah merah yang terkoyak tak terurus di sana-sini terlihat jelas dari udara.

Gersang, yang bahkan ilalang dan rumput pun tak sanggup hidup di tanah yang terkoyak rabak itu.

Padahal, imperium panjang kejayaan Melayu selama sekitar 800 tahun atau dari sekitar abad 12 hingga abad 20, bermula di Bintan.

Lingga dikenal sebagai Bunda Tanah Melayu. Tapi jantung Melayu adalah Bintan.

Di Bintanlah berawalnya berbagai kerajaan Melayu di Kepulauan Riau, di semenanjung Malaysia hingga ke Sumatera.

“Sedih dan ngilu, orang mengenal Bintan sebagai bekas tambang bauksit. Yang rumput pun tak bisa tumbuh,” kata H Rida K Liamsi, budayawan kondang nasional.

Rida menyampaikan hal itu di diskusi yang digelar Lembaga Warisan Asar Bentan, Minggu (8/11/2020) pagi di Gedung Kekerabatan Bintan di kawasan Kota Kara, Bintan.

Luput dari Sejarah

Ngilu yang sudah terasa saat berjalan ke arah gedung. Jalan masuknya pun tanah yang licin sehabis hujan.

Gedung itu pun dikelilingi belukar tinggi. Dan, tak terlihat dari jalan umum yang berjarak beberapa ratus meter.

Tak ada petunjuk jalan. Apalagi, jejak kebesaran dan kejayaan Bintan yang pernah begitu jaya.

Dan, melahirkan banyak pahlawan bahari. Banyak tradisi dan kebiasaan yang hingga kini pernah ada.

Semua itu menjadi bukti betapa semua itu terabaikan. Tak heran jika di sejarah Indonesia, sulit mencarinya. Karena, di tingkat lokal pun tak diperhatikan.

“Bawa masuk Bintan dalam sejarah nasional Indonesia. Ini harus diperjuangkan,” tukas Rida.

Mengembalikan Marwah Bintan

Itu juga yang menjadi ruh dari diskusi yang digagas Alias Wello, cabup Bintan nomor urut 2 itu.

Membangkitkan batang terendam. Mengapungkan kejayaan Bentan. Mengembalikan marwah Bintan.

Rida menegaskan ada banyak tradisi bermula dari kejayaan Bintan. Salah satunya adalah tradisi penobatan raja.

“Itu semua bermula sekian ratus tahun lalu di Bentan ini,” tegas Rida.

Tradisi lain yang juga masih digunakan hingga kini, adalah penyebutan laksamana.

Tidak asal sebut, karena laksamana adalah pemimpin angkatan perang di lautan. Dan, ada banyak laksamana hebat yang berasal dari Bintan.

Laksamana Hang Tuah adalah satu di antaranya, yang berjaya di Melaka (kini, Malaysia). Itu sebabnya Bintan juga dikenal sebagai negeri para laksamana.

Rida K Liamsi Buka Rahasia

Rida juga mengungkapkan sebuah rahasia yang hanya diketahui sangat sedikit orang dan menggelitik minda.

Bahwa, ada sebuah tradisi di era kejayaan Melayu, yakni kembalinya para laksamana hebat di Melaka ke Bintan. Setelah mereka purna tugas.

Termasuk, Laksamana Hang Tuah yang juga kembali ke Bintan. Dan, wafat serta dikebumikan di tanah Bintan. Karena dia berasal dari Bintan.

“Dia (Laksamana Hang Tuah) dimakamkan di Bintan. Di mana? Tugas kita semualah mencarinya,” sebut Rida.

Sebuah misteri besar yang harus ditelusuri dengan sangat serius.

Sebuah solusi cerdas juga disampaikan Said Barakbah Ali tim ahli cagar budaya Provinsi Kepri. Untuk membangkitkan batang terendam ini.

“Hal pertama yang harus dilakukan, adalah menjadikan kawasan Kota Kara, sebagai cagar budaya.

Pemda harus membentuk tim, setelah itu diajukan ke pusat,” jelasnya.

Mengingat kejayaan, kebesaran dan marwah Bintan itu, wajar jika Pemangkut Adat Kerajaan Bentan menyebut di awal acara, diskusi ini sebagai ledakan besar, big bang.

Ledakan besar yang mengembalikan marwah Bintan. (mat)

Loading...