Didi Kempot, Penyanyi Kampung yang Menembus Batas

Loading...

Hari ini, Selasa, 5 Mei 2020, selepas subuh saya tidur lagi. Jam 08.00 WIB saya bangun dan di ponsel saya ada pesan melalui WhatsApp, dari teman yang mengabarkan jika Didi Kempot Meninggal.

Inna Lillaahi wainna ilaihi rooji’uun. Yang saya ingat, ia akan konser akbar di Gelora Bung Karno November mendatang. Rencananya Juli, namun harus diundur karena corona.

Uniknya, ide konser ini mulai muncul saat beberapa penggemarnya yang dijuluki Sobat Ambyar ingin sang maestro tampil di lapangan yang maha luas.

Bagi saya pribadi, Didi Kempot adalah penyanyi yang menembus batas. Jika Bon Jovi punya Santa Fe, KLa Project punya Yogyakarta, Lenny Kravitz punya California, Maribeth punya Denpasar Moon, Fariz RM punya Barcelona, Hole punya Malibu, Savage Garden punya Santa Monica dan banyak penyanyi memiliki hits lagu tentang kota, Didi Kempot punya lebih banyak.

Stasiun Balapan, Terminal Tirtonadi, Tanjung Mas Ninggal Janji, Pantai Kelayar, Parangtritis, itulah sebagian dari 700-an karya Didi Kempot yang juga menggambarkan sebuah kota atau tempat.

Dan ambyar semua.

Bahkan dengan gagahnya Didi Kempot menciptakan lagu sewu kutho atau seribu kota. Untungnya di dalamnya tak disebut seribu kota itu mana saja.

Sheila Madjid saja hanya mampu mengambil jarak Antara Anyer dan Jakarta. Oh ada yang cukup banyak menyebut kota, SAS Grup dalam lagunya Gadis Indonesia. Namun grup yang digawangi Sonata Tanjung, Arthur Kaunang dan Syech Abidin ini menjadikannya sederat nama kota dalam satu lagu.

Sementara Didi Kempot, satu kota atau satu tempat satu lagu.

Saya tak heran jika Presiden Jokowi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Soimah, Ariel dan banyak lagi orang-orang terkenal yang mengucapkan bela sungkawa untuk Didi Kempot.

Gofar Hilman tentu saja saya ingat. Ialah anak muda, seorang penyiar radio di Jakarta yang 2019 lalu membuat acara Ngobrol Bareng Musisi (Ngobam) di sebuah kafe di Solo.

Awalnya ia membaca di medsos nama Didi Kempot mulai merasuki anak-anak muda. Tak hanya di daerah, Solo dan sekitarnya. Melainkan juga sampai ke Jakarta.

Gofar, dalam sebuah pengakuannya di sebuah televisi swasta kemudian menghubungi manajer Didi Kempot. Apa yang dikatakan sang maestro?

“Lho Mas Gofar kan artis ibu kota, mosok mau wawancara saya penyanyi kampung,” begitu kira-kira obrolan pertama Gofar dengan Didi Kempot.

Bagi Gofar itu hal yang sangat mengagetkannya, karena Didi Kempot sama sekali tak pernah menyadari dirinya legend.

Gofar pun menawarkan kepada warga Solo, adakah yang bersedia menyediakan tempat untuk Ngobam bersama Didi Kempot. Pun ketika ada yang bersedia, yakni Kafe Wedangan Gulo Klopo, syaratnya tak boleh jual tiket. Deal.

Pikir Gofar, tempatnya tak luas nggak papa, asalkan bisa nampung yah 100-an orang yang ingin nonton.

Dan yang datang 1.500-an, hampir semuanya anak muda. Dan yang membuat Gofar heran, mereka hampir semuanya hafal lagu-lagu Didi Kempot.

Ada kebaikan di acara tersebut. Didi Kempot akhirnya mengatakan ke Gofar, usaia acara itu bayarannya berkali-kali lipat dari sebelum acara tersebut.

Sementara Gofar menyebut, itu rezeki Didi Kempot. Gofar sendiri juga mendapatkan banyak job dari sejumlah brand untuk dibuatkan acara off air.

Saya putar banyak video yang menampilkan Didi Kempot di YouTube. Di setiap konsernya tak semuanya menangis ketika menyanyikan lagu-lagu patah hati. Maklum, setelah membumi Didi Kempot dijuluki The Godfather of Brokenheart. Mereka menyanyi dengan gembira, meski liriknya duuuh nggawe ngenes (bikin nelangsa).

‘… gek opo salah awakku iki, kowe nganti tego mblenjani janji… ” dari lagu Cidro.

‘… dudu klambi anyar sing ning njero lemarimu, nanging bojo anyar sing mbok pamerke ning aku…” dari lagu Pamer Bojo.

“… janjine lungane ra nganti suwe-suwe, pamit esuk lungane ra nganti sore…” dari lagu Banyu Langit.

“… neng dalan anyar kowe karo sopo, neng kulon terminal kertonegoro ngawi…” dari lagu Dalan Anyar.

Didi Kempot itu penyanyi lagu campursari, lagu dengan lirik Bahasa Jawa. Namun undangan yang diterimanya bukan lagi hanya di Pulau Jawa.

https://www.instagram.com/p/B_zRRuQp1un/

Sejumlah peringatan ulang tahun daerah ia menjadi bintang utama. Di kampus-kampus. Juga di Balikpapan, Pekanbaru dan menembus lintas negara, Suriname.

Manusia yang memiliki idealisme yang sangat tinggi, begitu saya menilai Didi Kempot. Meski awalnya pernah mencoba lagu Dangdut, namun selanjutnya ia fokus menggarap lagu-lagu Jawa.

Ia rebut satu persatu hati anak-anak muda di negeri ini. Dan Sobat Ambyar bukan hanya sebutan untuk penggemar seorang Didi Kempot. Saat Konser Amal Didi Kempot – Kompas TV, 11 April 2020 lalu, selama tiga jam terkumpul donasi sekitar Rp7,5 miliar untuk penanganan corona.

Lihatlah sejumlah komentar di media sosial atas meninggalnya Didi Kempot:

fifin97: 05 mei diperingati hari ambyar sedunia

cyntyank: Janjine lungane ra nganti suwe2, pamit esuk lungane kok selawase

agus_hariyanto0: Selesai sudah tugas mu mas didi kempot ,kau sudah menggembirakan banyak hati , membuat para sobat mampu bersenandung di kala sedih , menemani banyak malam dan juga siang , hingga para sobat tak merasa sendiri ,tak merasa jauh dari rumah , ndilalah kemarin Allah memberimu kesempatan indah memberikan donasi disaat Indonesia membutuhkan, itu akan membukakan sebuah pintu dari satu tempat yang abadi indahnya …,
Sobat ambyar tak sendirian berduka , Indonesia berduka juga.

Mini Mini: Dudu sanak dudu kadang yen mati melu kelangan,pepatah orang Jawa nyatane Yo tenan Iki buktine

Lalu saya mampir ke Instagram Erix Soekamti (anggota Endank Soekamti), dia pasti satu dari sekian banyak orang Indonesia yang benar-benar patah hati.

Sebelumnya, ia sempat ditelepon Didi Kempot minta dibuatkan rekaman bersama Djaduk Ferianto. Lalu Djaduk meninggal dunia 13 November 2019.

Erix menjelaskan, semuanya sudah disiapkan. Dari izin, desain album sampai konser tunggal digital tinggal menunggu jadwal. Belum sempat semua terwujud, giliran Didi Kempot dipanggil Sang Maha Kuasa.

Sementara di Instagram Endank Soekamti, dituliskan begini: ini to mas maksudmu dengan pesan yang meninggal tetap iso donasi?

Lha kok kowe malah lungo ninggal aku ki kepiye to mas mas, pantesan kemrungsung dadak nyusu-nyusu. Ngapunten kulo mboten saget amanah, selamat jalan Mas Didi Kempot. Karyamu akan hidup selamanya di hati kami anak-anak muda Indonesia.

Begitulah Didi Kempot bagi saya yang bukan Sobat Ambyar, hanya seorang blogger. ***

Nurali Mahmudi
Redaktur Pelaksana suarasiber.com

Loading...