Ini Persamaan Nasib Gedung Rawat Inap RSUD Bintan dan Gedung Guru Kepri

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Gedung Guru Kepri di Senggarang nyaris bernasib sama dengan gedung ruang rawat inap di RSUD Bintan di Kijang.

Persamaannya, ruang rawat inap dan gedung guru itu sama-sama dibangun dengan hingga belasan miliar rupiah.

Bedanya, ruang rawat inap di RSUD Bintan itu yang mulai dibangun sekitar tahun 2013 hingga kini masih mangkrak.

Sedangkan Gedung Guru Kepri sudah selesai dibangun, namun terkesan dimubazirkan.

“Itu yang Gedung Guru Kepri di Senggarang terkesan mubazir. Padahal pembangunannya menelan dana hampir Rp 14,1 miliar untuk fisiknya,” kata Sholikin, Ketua Umum LSM Gerakan Berantas Korupsi (Gebrak) Provinsi Kepri kepada suarasiber.com, Selasa (23/10/2018).

[irp posts=”11770″ name=”Oknum Dokter Kandungan di RSUD Raja Ahmad Tabib Kepri, Diancam Pasal 351 KUHP”]

[irp posts=”11761″ name=”STIE Pembangunan Juara Turnamen Futsal FEST 2018″]

[irp posts=”11756″ name=”Berangkat dari Singapura, MV Jolly Rover Ditangkap di Perairan Karimun”]

Solikhin menambahkan gedung itu mulai tahun 2011 sampai 2014. Pembangunan dilaksanakan 3 tahap.

Tahap pertama untuk fisik bangunan. Tahap kedua untuk pembangunan aula. Dan, tahap 3 untuk pengadaan meubelair.

“Pembangunannya dilaksanakan di bawah kontrol Disdik Kepri,” ujarnya.

Belasan miliar rupiah yang tersiakan itu, imbuh Solikhin, menimbulkan kesan ketidakcakapan para perancang pembangunan di Pemprov Kepri. Terkesan asal bangun dan asal anggaran bisa keluar.

Solikhin berharap, Disdik Kepri dan PGRI Kepri dapat memungsikan Gedung Guru itu sebagaimana mestinya, agar anggaran yang sudah dikeluarkan tak sia-sia.

Kadisdik Kepri M Dali, belum memberi konfirmasi yang sudah disampaikan redakau suarasiber.com. Begitu juga dengan Dadang AG, Ketua PGRI Kepri. (mat)

Loading...