Sejarah, Tahapan dan Manfaat Uji Kir bagi Kendaraan

Loading...

Suarasiber.com – Kir yang diambil dari Bahasa Belanda Keur, merupakan kumpulan rangkaian kegiatan untuk melakukan uji kendaraan bermotor sebagai tanda bahwa kendaraan tersebut layak digunakan secara teknis di jalan raya, khususnya bagi kendaraan yang membawa angkutan penumpang dan barang.

Uji kir (uji kendaraan bermotor) adalah suatu prosedur pemeriksaan kendaraan bermotor untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut memenuhi standar keselamatan dan emisi yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang. Uji kir biasanya dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa kendaraan tetap dalam kondisi yang aman dan ramah lingkungan.

  • Sejarah

Sejarah uji kir dapat ditelusuri kembali ke kebutuhan untuk meningkatkan keselamatan jalan dan mengurangi dampak negatif kendaraan terhadap lingkungan. Inisiatif ini pertama kali muncul di beberapa negara pada pertengahan abad ke-20 sebagai respons terhadap peningkatan jumlah kendaraan bermotor dan kekhawatiran terkait keselamatan serta polusi udara.

Uji kir kendaraan pertama kali diterapkan di Prancis pada tahun 1921. Penerapan ini merupakan tanggapan terhadap pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor dan kekhawatiran terkait dengan keselamatan jalan raya.

Sejak saat itu, banyak negara di seluruh dunia mengadopsi sistem uji kir untuk memastikan bahwa kendaraan bermotor memenuhi standar keselamatan dan emisi yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang.

  • Tahapan Uji Kir

Beberapa tahapan penting dalam sejarah uji kir melibatkan:

  • Pengenalan Emisi Gas Buang: Pada 1960-an dan 1970-an, meningkatnya kesadaran akan dampak polusi udara dari gas buang kendaraan mendorong pembuat kebijakan untuk memperkenalkan standar emisi. Sebagai tanggapan, uji emisi menjadi bagian integral dari uji kir.
  • Peningkatan Keselamatan Kendaraan: Pada tahun 1970-an, kekhawatiran akan keselamatan jalan raya mendorong pengenalan regulasi keselamatan kendaraan. Uji kir menjadi sarana untuk memastikan kendaraan mematuhi standar keselamatan tertentu.
  • Perkembangan Teknologi dan Standar Keselamatan: Seiring berkembangnya teknologi kendaraan, standar keselamatan dan emisi terus diperbarui. Uji kir berkembang sejalan dengan perkembangan ini untuk memastikan bahwa kendaraan yang beroperasi di jalan raya tetap mematuhi standar terbaru.
  • Pengenalan Sistem Uji Kir Berkala: Banyak negara memperkenalkan sistem uji kir berkala yang memerlukan pemilik kendaraan untuk secara rutin menjalani pemeriksaan. Ini membantu memastikan bahwa kendaraan tetap dalam kondisi yang aman dan memenuhi persyaratan emisi.
  • Peningkatan Fokus pada Aspek Lingkungan: Seiring meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan, uji kir juga memainkan peran penting dalam memastikan kendaraan mematuhi standar emisi yang ditetapkan untuk mengurangi polusi udara.

Meskipun setiap negara dapat memiliki pendekatan yang berbeda terhadap uji kir, prinsip umumnya tetap sama, yaitu memastikan kendaraan mematuhi standar keselamatan dan emisi yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang. Uji kir biasanya melibatkan pemeriksaan teknis, emisi, dan keselamatan kendaraan untuk memastikan bahwa kendaraan tetap memenuhi standar yang ditetapkan.

Manfaat Uji Kir

Uji kir kendaraan memiliki beberapa kepentingan yang mendasar terkait dengan keselamatan, keamanan jalan, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa uji kir kendaraan sangat penting:

  • Keselamatan Jalan Raya: Uji kir memainkan peran penting dalam memastikan bahwa kendaraan yang berada di jalan raya memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan. Pemeriksaan teknis yang dilakukan selama uji kir dapat mengidentifikasi potensi masalah mekanis atau keausan yang dapat mengancam keselamatan pengemudi, penumpang, dan pengguna jalan lainnya. Dengan memastikan bahwa kendaraan tetap dalam kondisi baik, risiko kecelakaan dapat diminimalkan.
  • Pengurangan Emisi Polusi Udara: Uji kir juga berfokus pada pemeriksaan emisi gas buang kendaraan. Standar emisi yang ketat membantu mengurangi dampak negatif kendaraan terhadap lingkungan. Dengan memastikan bahwa kendaraan memenuhi persyaratan emisi, uji kir berkontribusi pada upaya melawan polusi udara dan menjaga kualitas udara yang lebih baik.
  • Pengendalian Kendaraan yang Tidak Aman: Uji kir dapat membantu mengidentifikasi kendaraan yang tidak aman atau tidak layak untuk beroperasi di jalan raya. Ini melibatkan pemeriksaan kondisi umum kendaraan, termasuk rem, lampu, ban, dan sistem penting lainnya. Penemuan masalah selama uji kir dapat mengarah pada perbaikan atau penonaktifan kendaraan yang tidak memenuhi standar keselamatan.
  • Pemeliharaan Kendaraan: Uji kir yang dilakukan secara berkala dapat mendorong pemilik kendaraan untuk secara teratur merawat dan merawat kendaraan mereka. Ini membantu mencegah keausan berlebihan, kerusakan, atau kegagalan mekanis yang dapat muncul jika pemeliharaan tidak dilakukan secara teratur.
  • Pengendalian Kepemilikan Kendaraan: Dalam beberapa kasus, uji kir dapat digunakan sebagai alat pengendalian kepemilikan kendaraan. Pemilik kendaraan mungkin diwajibkan untuk melakukan uji kir secara berkala sebagai bagian dari pembaruan pajak atau registrasi kendaraan. Ini memastikan bahwa hanya kendaraan yang telah lulus uji kir yang diizinkan beroperasi di jalan raya.

Secara keseluruhan, uji kir berperan sebagai langkah preventif untuk menjaga keselamatan jalan raya, mengurangi dampak lingkungan, dan memastikan bahwa kendaraan yang beroperasi memenuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang.

Teknologi terkait uji kir kendaraan juga terus berkembang. Di Indonesia, pada tahun 2020 Direktorat Jendaral Perhubungan Darat Kemenhub mengganti buku kir dengan BLUe yang dilengkapi chip berisi data lengkap kendaraan.

Hal ini dilakukan karena ditemukannya sejumlah buku kir palsu.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menyampaikan, sejak 2020, Kemenhub sudah resmi mengganti bukti uji KIR dengan format lebih modern yang dirancang agar bisa membaca data kendaraan.

Budi mengatakan, BLUe sendiri merupakan kependekan dari Bukti Lulus Uji elektronik, di mana pada bagian kartu tertanam cip yang bisa membaca data mengenai truk atau angkutan barang yang sudah melakukan pengujian.

“BLUe sendiri merupakan singkatan dari Bukti Lulus Uji elektronik,” ujarnya kala itu, akhir Februari 2022. (zainal)

Editor Yusfreyendi

Loading...