Tinjau Panen Padi di Lahan Tandus di Dompak, Pejabat Kemenkumham RI Pujo: Luar Biasa

Loading...

Suarasiber.com – Pujo Harinto Direktur Pembimbingan Kemasyarakatan dan Upaya Keadilan Restoratif Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), mengapresiasi kinerja Rutan Kelas I Tanjungpinang.

Apresiasi itu disampaikannya terkait keberhasilan warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) memanen padi di atas lahan bekas tambang bauksit di Pulau Dompak, Tanjungpinang.

“Ini merupakan sebuah prestasi yang patut dibanggakan dan dikembangkan di daerah lainnya di Indonesia,” kata Pujo Harianto kepada wartawan usai meninjau Sarana Asilimilasi dan Edukasi (SAE) Rutan Kelas I Tanjungpinang di Pulau Dompak, Kamis (21/12/2023).

Pujo menambahkan, “Banyak orang di Jakarta yang tidak yakin dan percaya, bahwa padi bisa tumbuh dan dipanen di atas lahan bekas tambang bauksit karena tanahnya keras dan berbatu.

Tapi, di Tanjungpinang, saya menyaksikan sendiri padi itu tumbuh sempurna di tanah bauksit. Ini luar biasa.”

Hal lain yang membuat Pujo bangga dari keberhasilan panen padi di atas lahan bekas tambang bauksit itu, adalah keterlibatan mitra perorangan Rutan Kelas I Tanjungpinang, Ady Indra Pawennari yang melakukan pendampingan terhadap warga binaan tanpa pamrih.

“Biasanya, orang mau bekerjasama dengan Kemenkumham, khususnya Rutan itu kalau ada untungnya.

Tapi, pak Ady ini mau melakukannya dengan ikhlas, tanpa mengharapkan keuntungan atau imbalan. Ini kerja luar biasa dan patut dicontoh,” ujar Pujo.

Ady Indra Pawennari, mitra perorangan Rutan Kelas I Tanjungpinang yang menjadi pendamping dan donatur warga binaan dalam penanaman padi di atas lahan bekas tambang bauksit itu, menegaskan tak pernah berpikir untuk mendapatkan keuntungan atau imbalan dari kerjasama tersebut.

“Saya hanya ingin membuktikan bahwa padi itu tidak hanya bisa tumbuh dengan baik di lahan sawah yang subur.

Tapi, padi itu juga bisa tumbuh di atas lahan bekas tambang bauksit. Jadi, jangan ragu-ragu lagi untuk menanam padi di lahan bauksit,” ajak Ady yang juga wartawan senior ini. (*/ahmadi)

Editor Yusfreyendi

Loading...