Minorways, Punk Sayang Ibu yang Tuangkan Rasa Lewat Album Mini “My Mother is Stronger Than Godzilla”

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber.com) – Mungkin terdengar aneh jika mendengar dan membaca judul EP “My Mother is Stronger Than Godzilla” karena mengapa Ibu lebih kuat dari Godzilla? Hal itulah yang ingin diceritakan oleh Minorways kepada masyarakat luas dalam rilisan terbarunya dan juga karya pertama mereka.

Minorways sendiri berarti jalan yang tidak banyak dipilih oleh banyak orang, nama ini muncul sejalan karena jarang dilihatnya band yang mengusung genre yang mereka hadirkan pada fakultas kampus mereka sendiri, jadi mereka menganggap diri mereka sebagai minoritas.

Punk memang menjadi akar dari musik Minorways, tapi personelnya tak fokus pada satu genre. Nyatanya, para personelnya bahkan menyukai musik yang berbeda-beda, dari Behemoth hingga JKT48, hal itu menambah khazanah musik mereka dalam karya yang mereka sajikan.

Band yang dimotori oleh Moekti (Vokal), Ilalang (Gitar), Risang (Bass), dan Yazid (Drum) menganggap bahwa Ibu sebagai manusia terkuat yang ada di dunia, karena segala hal yang dilakukannya tampak mustahil untuk kita seorang anak untuk membalas seluruh jasa-jasanya.

“Kami sayang banget sama Ibu. Ibu adalah segala-galanya tapi ya karena kami laki-laki semua paling ya, jadinya sulit untuk ngungkapin rasa sayang itu. Boro-boro ngomong sayang, Ibu marah kayanya lebih sering terjadi daripada kami mikirin kata-kata sayang buat diucapin ke Ibu, hahaha,” ujar Moekti selaku Vokalis dan diikuti oleh gelak tawa personel lainnya, seperti dituliskan di rilis yang diterima suarasiber.com.

Lalu pilihan Godzilla selaku tokoh yang dikalahkan Ibu itu datang dari metafora dari segala hal menyeramkan yang ada atau bahkan halangan yang dihadapi anak, Ibu akan selalu ada untuk menyokong anaknya melawan dan menaklukkan segala ketakutannya.

“Sebenarnya ya karena aku seneng banget sama superhero Jepang. Jadi aku senang banget sama Super Sentai, Kamen Rider terus juga Godzilla. Terus aku mikir kalau Godzilla di film kan sangar gitu ya, terus yaudah deh Godzilla dipilih karena sangar terus bagus aja kayanya kalau jadi judul. Teman-teman yang lain juga setuju dan gaada masalah akan hal itu,” imbuh Ilalang sang gitaris menambahkan alasan mengapa Godzilla yang dipilih dalam judul EP dan lagu jagoan mereka.

Secara musikal, lagu tersebut menggandeng teman sekaligus Recording, Mixing & Mastering Engineer yaitu Mada Panglima Nusa yang menurut Minorways sayatan gitar Mada sangat cocok untuk mengisi Solo Gitar pada lagu My Mother is Stronger than Godzilla.

Selain My Mother is Stronger than Godzilla, mereka juga menggandeng Violinist dan juga Vokalis bernama Sekarnada Pangestu Utami untuk membantu mengisi vokal wanita pada lagu Kamu dan Anganku.

Terdapat total 5 lagu pada EP “My Mother is Stronger than Godzilla”. Setiap track memiliki keunikan dan daya tariknya sendiri.

Minorways sudah menyiapkan banyak bahan bakar untuk segera diluncurkan setelah EP pertama mereka ini muncul ke permukaan, banyak lagu telah mereka siapkan untuk menghibur para pendengar mereka.

“Setelah EP, harapannya ya bisa rilis banyak karya lagi karena asik aja rilis karya terus didengerin banyak orang. Selain itu juga kan karya yang sudah rilis akan terpampang di layanan streaming digital, itu kaya kenang-kenanganku bareng Minorways sih,” ujar Risang sang pembetot bass.

“Manggung adalah hal utama, aku pingin ngerasain euforia dan emosi teman-teman yang udah dengerin Minorways lalu disalurkan pas nonton Live Perform Minorways, pokoknya nantikan kami aja,” Kata Yazid sang penggebuk drum saat ditanya soal bagaimana kedepannya Minorways akan berjalan.

EP “My Mother is Stronger Than Godzilla” sudah rilis di berbagai layanan streaming digital kesayangan para pendengar semua pada 06 Oktober kemarin, silakan didengarkan dan dinikmati oleh para pegiat musik Punk di seluruh Indonesia.

Layanan streaming digital itu di antaranya YouTube Music, Joox, Deezer, Bandcam, Spotify.

Pengguna Instagram dan Tiktok juga bisa menemukan lagu-lagu Minorways di daftar lagu atau suara. Sehingga bisa dijadikan backsound video yang akan diunggah.

Lirik Lagu-lagu Minorways

My Mother is Stronger Than Godzilla

In a world of chaos and dread,
Where monsters roam and terror spread,
There’s a creature feared by all,
Whose strength and power make cities fall.

But if my mother fought with Godzilla,
She’d scold him like a wayward gorilla,
And with her words so sharp and strong,
Godzilla wouldn’t stand a chance for long.

With a tongue as sharp as a double-edged sword,
My mother’s words would strike like a thundering cord,
Her wit and sass could bring Godzilla to tears,
As she put him in his place and silenced his fears.

But if my mother fought with Godzilla,
She’d scold him like a wayward gorilla,
And with her words so sharp and strong,
Godzilla wouldn’t stand a chance for long.

From her lips, a barrage of strange words would attack,
Like “fiddlesticks” and “kerfuffle,” catching Godzilla and she smack,
And as he stumbled and tripped over his own feet,
My mother would scold him until he admitted defeat.

So if you ever find yourself facing a monster of great might,
Just remember my mother’s words and the power of her might,
For with her vocabulary and quick wit,
She could bring down any monster, no matter how big it.

But if my mother fought with Godzilla,
She’d scold him like a wayward gorilla,
And with her words so sharp and strong,
Godzilla wouldn’t stand a chance for long.

Yes, if my mother fought with Godzilla,
She’d show him who’s boss, with iron will-a,
And with her love and her quirky lexicon,
She’d bring peace and calm, like a mother’s love to son.

Maju Untuk Menang

Suar telah pancarkan sinar,
Awan membelah di tengah,
Isyarat terasa amat pekat
Jangan hirau semua pertanda,

Ketakutan mempengaruhi jalan,
Menggerogoti semua rasa berani,
Lekas pupuklah tunas semangat,
‘Tuk kembalikan daya juangmu,

Maju saja,
Singkir semua,
Hiraukanlah semua problema,

Jika dipandang sebelah mata,
Butakan saja mata mereka,
Yang satunya,

Lepaskan diri dari belenggu yang membatasi,
Singkirkan semua opini keji,
Kita punya kekuatan ‘tuk mencapai semua,
Orang lain tak punya kuasa,
Atas diri kita,

Jika dipandang sebelah mata,
Butakan saja mata mereka,
Yang satunya,

Lepaskan diri dari belenggu yang membatasi,
Singkirkan semua opini keji,
Kita punya kekuatan ‘tuk mencapai semua,
Orang lain tak punya kuasa,
Atas diri kita,

Terus maju saja,
Jangan balik arah,
Karena tujuan sudah di depan mata,

Jangan pikir ketertinggalan mereka,
Yang membuntuti karena,
Kitalah,
Pemenangnya.

Kita Abadi

Jangan berakhir,
Jagalah agar seperti ini,
Aku tak mau lupa ‘kan kenangan yang ada
Ooo Ooooo,

Jangan tinggalkanku,
Kita adalah satu,
Tetap bercanda sampai dunia terbelah jadi dua,
Ooo Ooooo,

Kalian selamatkanku dari sepi yang mengancam,
Riuh ramai tawa kita mengguncang nurani,
Semoga abadi,
Abadi,
Abadi,

Kebersamaan (Kebersamaan),
Kita dalam persahabatan (Persahabatan),
Jagalah agar bisa bertahan lama,

Woo Oooooo,
Woo Oooooo,
Na Na Na Na Na,
Na Na Na Na Na,
Ooo Ooooo,

Masalah yang datang pasti akan menguatkan,
If we together we’ll be much stronger.

Debar Rasa

Ku percaya cinta pada pandangan pertama,
Karena saat melihatmu bagai terpanah asmara,
Jumpa tak sengaja di bawah tangga kampus kita,
Anggun gayamu lembut suaramu membiusku,

Kuharap lewat lagu ini kau kan mengerti,
Isi hatiku yang malu kuutarakan padamu,
Semoga kau mengerti yang dirasa hati ini,
Jawablah segera,
Debar ini takkan menunggu lama,

Tak berani ku meminta akun Instagram-mu,
Karena takut melihat lelaki di story-mu,
Ya aku hanyalah pria tak bernyali,
Yang ingin mendekati tapi takut sakit hati,

Kuharap lewat lagu ini kau kan mengerti,
Isi hatiku yang malu kuutarakan padamu,
Semoga kau mengerti yang dirasa hati ini,
Jawablah segera,
Debar ini takkan menunggu lama,

Kuharap lewat lagu ini kau kan mengerti,
Isi hatiku yang malu kuutarakan padamu,
Semoga kau mengerti yang dirasa hati ini,
Jawablah segera,
Ku tak sabar untuk menjalin cinta,

Jawablah segera,
Ku tak ingin rasa ini sia-sia,

Debar rasa,
Inginkannya,
Rasaku ini untuknya.

Kamu dan Anganku

Hilang senyummu,
Sirna binarmu,
Tak lagi terpancar dari wajah ayu yang membuatku,
Menaruh hatiku padamu,

Tak lagi ada,
Sapaan manja,
Kala berpapasan jumpa yang kini tersisa hanya,
Kesunyian belaka,

Pupus harapanku ‘tuk bersamamu,
Anganku tak berpihak padaku,
Apakah ada yang lebih menarik dariku,
Tak perlu jawabmu,
Kucoba ikhlas kalau begitu,

Arsip WA-mu kubaca selalu,
Tanda ku rindu padamu ya rindu akan dirimu,
Yang dulu menjelma ratu dalam kalbu,

Harusnya tak ku sambut sapaan ramah itu,
Biarlah kesanku tak ramah di otakmu,
Namun ku terlanjur hanyut,
Dan akhirnya larut,
Dalam sapa tanpa maksud,

Maaf ku tak bisa terima hatimu,
Hatiku tak tertuju padamu,
Lupakan semua kenangan kita yang telah lalu,
Lepaskan anganmu,
Semoga kau lekas lupakan aku,

Pupus harapanku ‘tuk bersamamu,
Anganku tak berpihak padaku,
Apakah ada yang lebih menarik dariku,
Tak perlu jawabmu,
Kucoba ikhlas kalau begitu,

Terima kasih telah sempat hadir,
Menoreh keping memori yang getir,
Selamat tinggal,
Kuucapkan,
Dan maaf mengecewakan (***/rilis)

Loading...