Alhamdulillah, Lagu Melayu Ciptaan Anak Muda Kepri Trending di YouTube

Loading...

Sambil membuat tulisan bebas ini, saya memandangi layar monitor laptop. Saya coba cari trending musik di YouTube.

Berikut daftarnya sampai malam ini, Minggu (28/6/2020) pukul 20.28 WIB.

Blackpink – How You Like That, Denny Caknan – Los Dol, BTS – Stay Gold, Nella Kharisma feat Dory Harsa – Banyu Moto, Tiara Andini – Maafkan Aku, Noah – Kala Cinta Menggoda, Ziva Magnolya – Tak Sanggup Melupa, BLackpink – How You Like That making film, Safira Inema – Banyu Moto, Mahen – Luka yang Kurindu.

Dari 10 lagu tadi, saya menganggap video lagu Denny Caknan, Nella Kharisma feat Dory Harsa, dan Safira Inema patut digarisbawahi. Kalau perlu menggunakan stabillo yang zaman SMA menjadi peralatan penting yang harus ada dalam tas sekolah.

Mereka adalah penyanyi muda yang mendendangkan lagu berbahasa Jawa. Mampu bersanding dengan Blackpink atau BTS yang memiliki lagu dengan bahasa lebih universal, Inggris, tentu bukan kebetulan.

Denny Caknan, Dory Harsa, Nella Kharisma bukan hanya bahagia video lagunya bisa nangkring treding di YouTube. Cek saja berapa subscriber mereka dan jangan iri jika di tengah-tengah video tiba-tiba saja muncul iklan.

Saya kok nggak yakin jika Tuhan memberikan bakat menciptakan lagu yang bisa trending hanya untuk anak-anak muda di Jawa sana.

Saya percaya Tuhan juga menitipkan bakat yang sama kepada beberapa anak muda di Kepri. Hanya saja, siapa mereka belum muncul.

Dunia sudah memberikan wadah yang maha keren, namanya media sosial, sebut saja Yutub (aslinya YouTube). Untuk menjadi anak muda yang ingin dikenal di jagat raya, uang mengalir dari Adsense setiap bulan… sangat terbuka lebar.

Iseng-iseng melihat fenomena lagu-lagu yang trending, saya pun klik kanal para penyanyinya. Scroll komentar yang bisa ribuan, nyatanya bukan hanya orang Jawa yang berkomentar di kanal Nella Kharisma atau Denny Caknan.

Atau mungkin anak-anak muda di Kepri masih meyakini pekerjaan yang paling enak itu pegawai negeri?

Lah, Denny Caknan yang lagu-lagunya selalu ditonton jutaan warganet saja melepaskan seragam pegawainya dan memilih menjadi pengarang dan penyanyi lagu Jawa.

Beberapa tulisan lepas saya di suarasiber memang tak lepas dari musik. Saya masih menyukai musik, dan untuk alasan tertentu saya belum bisa meninggalkannya.

Memang ada yang coba saya tinggalkan, misalnya Cannibal Corpse, Suffocation, Morbid Angels dan teman-temannya. Yah, karena saya merasa tak lagi muda dan gendang telinga mungkin tak sekuat dahulu.

Menurut saya, dialek Melayu yang ada di Kepri seharusnya menjadi modal untuk lirik lagu. Setidaknya warga negara Indonesia tahu artinya tanpa harus membuka kamus daerah.

Beda dengan Bahasa Jawa, Sunda, Madura, Banyumas, Padang, Batak dan sebagainya.

Agaknya pemerintah harus menyiapkan panggung khusus untuk seniman musik Melayu untuk berkarya. Dibuatlah kegiatan secara periodik. Setiap grup band atau penyanyi solo membuat demo lagunya, karena di Kepri sudah ada studio rekaman.

Lalu ada yang mengajak kerja sama radio memutar lagu-lagu mereka dan dipersilahkan memberikan voting. Voting juga bisa dilakukan di kanal YouTube.

Boleh satu kanal untuk semua penyanyi atau grup biar lebih gampang. Nah, pengelola kanal YouTubenya harus profesional karena ada kecenderungan diterima Adsense dan dapat penghasilan.

Bicarakan saja bagaimana jika memang mau didaftarkan seperti itu. Atau mau menggunakan cara lain bagi saya nggak masalah. Banyak jalan menuju Roma, banyak cara untuk memberikan kesempatan musisi muda di Kepri berkarya dan diakui warganet.

Malam ini, besok malam, malam berikutnya, saat masih akan memutar YouTube musik. Berharap tiba-tiba saja ada video lagu berbahasa Melayu yang dinyanyikan anak-anak muda Kepri. Apalagi trending.

Saya akan ucapkan alhamdulillah lalu kata-kata syukur lain.

Sementara itu, menunggu kapan itu terjadi izinkan saya memutar videonya Andi Liany yang asli Tanjungpinang, permainan kibor Andi Ayunir yang juga kelahiran Tanjungpinang, bernostalgia dengan lagu Utha Likumahuwa yang mengawali karis menyanyinya juga di Ibu Kota Provinsi Kepri.

Mereka sudah meninggal namun terbukti nama besar mereka tetap berseliweran di jagat maya.

Atau biarkan saya menikmati kekuatan vokal mantan vokalis BIP Band yang asli Belakangpadang, Batam, Irang Arkad.

Artinya, anak-anak muda Kepri itu bisa. Mampu. ***

Nurali Mahmudi, Redpel suarasiber.com yang juga (sekadar) penikmat musik

Loading...