Bio Farma dan MIT Hacking Medicine Siap Merevolusi Kesehatan dengan Hackathon Selama 4 Hari

Loading...

Suarasiber.com – Bio Farma, entitas farmasi milik negara terkemuka di Indonesia, mengumumkan aliansi dengan MIT Hacking Medicine.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mengatasi isu kesehatan mendesak di Asia Tenggara melalui Hackathon Bio Farma x MIT Hacking Medicine perdana.

Acara selama 4 hari yang dijadwalkan dari 24 hingga 27 Agustus 2023, di Bali, Indonesia, diharapkan akan mengumpulkan 200 partisipan, termasuk pelajar, startup, dan profesional kesehatan dari negara-negara G20 dan ASEAN.

Berdasarkan rilis yang diterima suarasiber.com, dengan narahubung dari Digital Marketing Officer Bio Farm, Feni Febriani Hastuti dan Community Manager Innovation Factory, BLOCK71 Bandung, Melati Hendaryani disebutkan dengan pasar kesehatan di Asia Tenggara yang sangat dinamis empat tantangan utama akan ditangani pada 2023.

Empat tantangan itu yaitu adopsi solusi digital, implementasi layanan kesehatan yang terjangkau dan dapat diakses, penekanan pada layanan perawatan di rumah, dan pencarian pendanaan yang berkelanjutan.

Konferensi pers online acara ini diadakan hari ini, pukul 08.30 WIB melalui zoom. Momen ini digunakan oleh media untuk berinteraksi dengan pemangku kepentingan utama, termasuk eksekutif dari Bio Farma, perwakilan MIT, dan ahli kesehatan terkemuka.

Pembicara utama dalam konferensi pers ini meliputi Soleh Udin Al Ayubi, Wakil CEO Bio Farma, Tito Daniswara, COO SBU Bio Farma, Zahra Kanji, Direktur MIT Hacking Medicine, dan Dilla Ibtida, Manager Hub Innovation Factory.

Sebelumnya, media yang ingin terlibat dalam konferensi pers dikirimkan link aktif.

Soleh Udin Al Ayubi, Wakil CEO Bio Farma, menyatakan, “Meningkatnya kompleksitas dalam industri kesehatan membutuhkan pemecahan masalah yang proaktif. Hackathon bertujuan untuk merangsang gelombang keunggulan medis, membawa manfaat transformatif untuk semua orang dengan menggabungkan perspektif segar dan keahlian terkemuka di industri ini.”

Hackathon Bio Farma x MIT Hacking Medicine melibatkan masyarakat, pelajar, dan profesional dengan latar belakang teknologi dan kesehatan di Asia Tenggara untuk mengembangkan solusi komprehensif untuk ekosistem kesehatan.

Kriteria penilaian untuk proyek adalah dampak kesehatan keseluruhan, inovasi, model bisnis, dan presentasi.

Zahra Kanji, Direktur MIT Hacking Medicine, menambahkan, “Kami mendorong keragaman dalam tim, mendorong lingkungan yang lebih inklusif dan merawat kolaborasi di antara partisipan dengan berbagai pengalaman dan perspektif.”

Hackathon bertindak sebagai platform kompetitif untuk inovasi kesehatan. Tiga tim teratas akan diberi hadiah senilai total US$16.000, termasuk perjalanan ke MIT Boston dan sponsor untuk implementasi awal proyek mereka, pendanaan tambahan, dan voucher cloud.

Inisiatif ini mendorong konseptualisasi dan implementasi tahap awal dari ide-ide pionir yang memiliki potensi untuk mengubah industri kesehatan. Partisipan dapat memanfaatkan bimbingan mentor industri, lokakarya relevan, dan akses ke data dan informasi penting untuk proyek mereka. Informasi lebih lanjut tentang hackathon Bio Farma x MIT Hacking Medicine tersedia di hackathon.biofarma.co.id.

Tentang MIT Hacking Medicine

MIT Hacking Medicine adalah organisasi nirlaba yang merupakan bagian dari Massachusetts Institute of Technology yang memberdayakan siswa, profesional kesehatan, dan pengusaha untuk menyelesaikan tantangan kesehatan menggunakan teknologi dan metodologi desain berbasis penelitian.

Organisasi ini mengadakan hackathon, lokakarya, dan berbagai acara lainnya di Boston dan di seluruh dunia untuk mengumpulkan orang-orang dari berbagai latar belakang guna berkolaborasi, berinovasi, dan berfokus pada tantangan yang relevan untuk mengimplementasikan solusi kesehatan yang berdampak. (eko)

Editor Ady Indra P

Loading...