Sri Mulyani Alihkan Rp27,7 Triliun APBN dan APBD untuk Tangani Covid-19

Loading...

JAKARTA (suarasiber) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan ada beberapa anggaran belanja di Kementerian/Lembaga (K/L), yang dapat direalokasi.

Untuk refocussing belanja pada pencegahan dan penanganan covid-19. Nilai realokasi anggaran K/L itu jumlahnya diperkirakan sekitar Rp10 triliun.

Anggaran yang dapat direalokasikan, adalah kegiatan yang secara umum kurang prioritas dan dana yang masih diblokir. Yang belum ditenderkan dan kegiatan yang dibatalkan karena situasi yang berubah seperti wabah covid-19 ini.

Kemudian belanja barang atau belanja yang tidak mendesak atau kegiatannya direkomendasikan untuk dikurangi.

Seperti perjalanan dinas, pertemuan/rapat/seminar/workshop dan sebagainya dengan peserta dalam jumlah banyak. Dan, penyelenggaraan event atau kegiatan yang menghadirkan banyak peserta dan event promosi.

Selanjutnya, belanja modal yang bukan prioritas dan belum ada perikatan. Seperti masih diblokir, masih dalam proses tender, dan sisa lelang.

“Kegiatan yang bisa direvisi adalah kegiatan yang bukan prioritas. Kegiatan yang dibatalkan karena situasinya berubah,” jelas Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) yang dilakukan secara online melalui video conference di Jakarta pada Rabu, (18/3/2020) dan dirilis melalui situs resmi Kemenkeu.

Dari DBH, DAU, SIS Sekitar Rp17,7 Triliun

Kemenkeu juga baru saja menerbitkan PMK 19/PMK.07/2020. Agar, daerah bisa menanggulangi covid-19 ini melalui Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Insentif Daerah (DID).

Selain itu, Kemenkeu juga menerbitkan KMK Nomor 6/KM.7/2020. Agar, Pemda dapat me-reprioritaskan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan (DAK Kesehatan) dan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dengan potensi Rp8,32 triliun.

Jika DBH, DAU, DID pada PMK 19/PMK.07/2020 digabung dengan DAK Kesehatan dan BOK pada KMK 06/KM.7/2020, maka potensi dana untuk pencegahan dan penanganan covid-19 berpotensi sejumlah Rp17,7 triliun.

Menkeu berharap refocussing belanja negara membuat penanganan covid-19 tidak terhalang masalah penganggaran. (mat)

Loading...