14.716 Orang Tewas karena Covid-19, Social Distancing Masih Diremehkan di Kota Tanjungpinang

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Fakta sudah 14.716 tewas akibat covid-19 di dunia dan adanya imbauan social distancing dari pemerintah, masih terkesan diremehkan di Kota Tanjungpinang hingga, Senin (23/3/2020).

Sejumlah tempat keramaian seperti pelabuhan, kedai kopi, akau atau mal tidak terlihat adanya pembatasan sosial.

Sejumlah resepsi pernikahan pun tetap berjalan seperti biasa, seakan bukan sedang dalam kondisi darurat. Dan, tidak ada yang melarang digelarnya kegiatan sosial seperti itu.

“Saya prihatin atas kesiagaan aparat di lapangan, yang terkesan tidak bisa nenegakan perintah dari pusat untuk mendisplinkan masyarakat,” kata Bobby Jayanto Ketua Komisi I DPRD Provinsi Kepri kepada suarasiber.com, Senin (23/3/2020).

Bobby prihatin karena aktivitas seperti bukan kondisi darurat itu seperti dibiarkan oleh aparatur di pelabuhan. Begitu juga aktivitas lainnya di sejumlah tempat di Kota Tanjungpinang.

Bahkan, imbauan work at home atau bekerja di rumah di lingkungan pemerintahan sendiri juga terkesan diabaikan. Padahal, selain imbauan mengantor di rumah juga sudah ada Maklumat Kapolri.

Pusat kantor pemerintahan seperti Kantor Gubernur Kepri di Dompak, Kantor Wako di Senggarang dan Kantor Bupati di Bintan Buyu, dilaporkan masih ramai dengan aktivitas pegawai.

Rapat jadi salah satu alasan mereka masih mengantor, meski Menkeu Sri Mulyani sudah menunjukkan bagaimana bekerja efektif di rumah melalui akun medsosnya.

“Kami harus datang ke kantor karena kadis mau rapat,” sebut seorang pegawai pemerintahan itu menjawab suarasiber.com, Senin (23/3/2020).

Sementara pegawai lainnya, menyatakan sebenarnya semua pekerjaan di kantor bisa dikerjakan di rumah. Seperti yang dicontohkan Menkeu Sri Mulyani. Tapi, semua itu tergantung pimpinan.

“Semua teserah bos (kadis dan kepala daerah) aja. Kalau disuruh masuk ya masuklah. Mungkin dikiranya kalau pegawai negeri kebal virus corona,” ketusnya.

Rudi Chua, anggota DPRD Provinsi Kepri juga menyesalkan kesan abainya pelaksanaan social distancing di kota ini. Kesan tidak disiplin terlihat jelas, tak hanya di lingkungan masyarakat.

Tapi juga di lingkungan pemerintahan sendiri yang idealnya bisa diteladani warga.

Rudi berharap untuk besok dan seterusnya aparatur pemerintahan dan warga kota ini bisa lebih disiplin. Dan, menetapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.

Informasi yang diterima suarasiber.com, di Batam dan Pekanbaru aparatur pemerintah sudah turun ke lapangan. Mereka turun menggunakan mobil patroli untuk mendisiplinkan warga dengan pengeras suara. (mat)

Loading...