Indonesia Ikut Konferensi Wisata Kapal Pesiar Dunia

Loading...
wisata kapal pesiar

SUARASIBER – Wisata kapal pesiar tengah dibidik. Koferensi kapal pesiar kelas dunia yakni Cruise Lines International Association (CLIA) Cruise-360 Australasia berlangsung di Sydney, Australia, Jumat (30/8/2019). Indonesia ikut serta di dalamnya.

Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Kemenpar Indroyono Soesilo di Sydney, Australia, mengatakan kegiatan ini memacu pertumbuhan industri kapal pesiar di Indonesia. Belakangan ini hal tersebut mulai menunjukkan hasil.

“Kunjungan wisatawan mancanegara melalui sektor ini terus tumbuh terutama pada tiga tahun terakhir. Target kedatangan wisman melalui jalur kapal pesiar pada 2019 akan mencapai sekitar 430 ribu orang,” katanya.

Ia mengatakan, sasaran Indonesia adalah meningkatkan jumlah kedatangan wisman yang datang menggunakan kapal pesiar. Warga dunia pun sudah mulai mencari paket kapal pesiar 2019, promo kapal pesiar 2019. Bahkan saat suarasiber mencoba di pencarian internet, wisata kapal pesiar lebaran 2019 pun banyak yang mencarinya.

“Sebab potensinya masih sangat besar. Wisatawan penumpang cruise ini bisa kita arahkan untuk berkunjung ke lokasi wisata di kepulauan nusantara,” kata Indroyono.

Potensi Wisata Kapal Pesiar

wisata kapal pesiar lebaran 2019

Indroyono hadir bersama anggota delegasi dari Kemenpar, Kemenko Kemaritiman, Pelindo III, PELNI. Konsulat Jenderal RI di Sydney Visit Indonesia Tourism Office-Sydney dan Destination Asia Corp menjelaskan potensi pasar wisman.

Potensi ini terkait kapal pesiar di wilayah Asia Timur yang mencapai 2 juta orang per tahun. Sedangkan dari Australia dan Selandia Baru mencapai 1,3 juta orang pertahun.

“Jumlah itu merupakan peningkatan rata-rata 20 persen per tahun. Sementara jumlah singgah kapal pesiar di pelabuhan-pelabuhan Indonesia (calls) pada 2019 ditargetkan mencapai 667 calls. Ini mengalami kenaikan rata-rata 17,7 persen per tahun,” katanya.

Indroyono menambahkan, alasan itu yang membuat Indonesia untuk pertama kalinya berpartisipasi pada CLIA Cruise-360. Kegiatan ini sudah diawali dengan pertemuan Pra-Konferensi pada 28-29 Agustus 2019.

Baca Juga:

16 Minuman Kesehatan Tubuh Bikin Sehat dan Bugar

Radja Ajukan PK, Ditolak Mahkamah Agung

Dan, Ferrari Pun Tersenyum

Kegiatan ini dimanfaatkan delegasi RI untuk bertemu dengan operator-operator kapal pesiar internasional. Dantaranya Carnival, Holland American Lines, Cunard, P&O, Princess Cruises, Seabourn, Dream Cruises, Scenic Cruises, dan Coral Expedition.

Ada keyakinan dari delegasi Indonesia, semua operator wisata kapal pesiar di dunia ingin meningkatkan jumlah kunjungan ke perairan Indonesia. Bagi wisman, keindahan alam dan budaya nusantara sudah tidak diragukan. Ditambah upaya pemerintah menggiatkan deregulasi dan membangun infrastruktur pelabuhan dan terminal untuk kapal pesiar di perairan nusantara.

Hal-hal yang Harus Dibenahi

promo kapal pesiar 2019

Masih ada beberapa catatan Delegasi RI untuk segera diselesaikan usai mengikuti konferensi ini. Antara lain ketersediaan BBM kapal pesiar di Pelabuhan Ambon, sistem air bersih, sistem pengolahan sampah. tak ketinggalan ketersediaan pengukur arus laut di Pelabuhan Benoa-Bali.

Selain itu juga terkait kebijakan penutupan Pulau Komodo yang hingga kini belum ada kepastian secara tertulis.

Indroyono menjelaskan, kepastian sangat diperlukan. Karena pemasaran jalur wisata kapal pesiar dilakukan oleh pihak industri untuk kurun satu hingga dua tahun ke depan.

“Juga berkaitan dengan boleh atau tidaknya kapal pesiar memasuki wilayah Taman Nasional Raja Ampat di Papua Barat. Mengingat kapal-kapal pesiar tadi telah dilengkapi sistem teknologi GPS mutakhir. Kapal tidak perlu lego jangkar lagi, sehingga tidak merusak terumbu karang,” paparnya.

Dilansir dari kemenpar.go.id, di konferensi ini Indonesia memperkenalkan 19 pelabuhan destinasi wisata kapal pesiar di nusantara. Industri kapal pesiar dunia mulai tertarik untuk memulai kegiatan ke Tanjung Lesung.

paket kapal pesiar 2019

Para wisatawan mancanegara ingin melihat Gunung Anak Krakatau. Lalu mengunjungi Belitung, Balikpapan, Rinca dan mengunjungi Ambon sebagai destinasi-destinasi baru. Keindahan Bintan, Kepri juga telah mengundang penumpang Dream Cruise untuk datang belum lama ini.

Dalam lima tahun ke depan akan selesai dibangun 127 kapal pesiar baru di seluruh dunia. Sebanyak 27 di antaranya kapal-kapal pesiar besar yang mampu mengangkut 3000 – 7000 penumpang.

“Semuanya itu butuh destinasi wisata. Indonesia menjadi prioritas menarik bagi industri wisata kapal pesiar dunia,” kata Indroyono.

Jika dikelola dengan baik, tak menutup kemungkinan perairan Indonesia diramaikan oleh lalulintas wisata kapal pesiar. (man)

Loading...