Selingkuh, Oknum Pejabat Bintan Dipecat

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Oknum pejabat Dinas Pendidikan (Disdik) Bintan, Mukhromin, yang sudah dibebastugaskan dari jabatannya karena berselingkuh dengan stafnya, akhirnya dipecat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Meski dia sudah menikahi selingkuhannya tersebut karena hamil. Namun, perselingkuhannya itu dinilai sebagai pelanggaran berat yang mencoreng nama institusi. Juga mencoreng nama Aparatur Sipil Negara (ASN).

[irp posts=”5986″ name=”Hamili Honorer, Oknum Pejabat di Bintan Dibebastugaskan”]

[irp posts=”6029″ name=”Pejabat Selingkuh, Pilih Saja Mau Turun Pangkat atau Dipecat?”]

Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Bintan, Irma Annisa membenarkan pemecatan terhadap pejabat di Disdik Kabupaten Bintan itu. Sebagaimana dikutip dari jpnn.com (7/9/2018).

Irma menyebutkan, sebelumnya dia bersama 5 pejabat BKPPD Bintan melakukan konsultasi ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Pusat di Jakarta pada pekan lalu.

Hasilnya setelah disidangkan, Mukhromin diberikan sanksi berat berupa pemecatan. BKN menilai Mukhromin sudah mencoreng nama institusi pemerintah daerah dan PNS.

“Ya kita tunggu aja keputusan BKN Pusat. Kalau sudah ada nanti dikabari,” jelasnya.

[irp posts=”5991″ name=”Anak Buah Selingkuh, Ini Komentar Kadisdik Bintan”]

Pemecatan itu sesuai dengan yang pernah disampaikan Kakanreg BKN XII di Pekanbaru, Andrayati. Untuk perselingkuhan sanksinya bisa sedang dan berat.

“Sanksi yang berat penurunan pangkat selama 3 tahun atau pembebasan dari jabatan atau yang terberat pemberhentian,” kata Andrayati menjawab suarasiber.com (10/6/2018).

Sebagaimana sudah diberitakan sebelumnya di suarasiber.com (9/6/2018), perselingkuhan antara pimpinan dengan staf atau sesama pegawai bisa terjadi, salah satunya karena mereka terlalu sering berangkat Dinas Luar (DL) bersama. Meskipun DL itu dilakukan bersama pegawai yang lain atau berombongan.

“Aii.. Bang! Percaya kalau DL berombongan tak bisa selingkuh? Justru berombongan itu yang paling aman. Untuk membuat alibinya,” ucap seorang pegawai di Tanjungpinang, yang minta namanya disebut Roy. (mat)

Loading...