Selama 2017, Target Penerbangan Terlampaui 900
TANJUNGPINANG (suarasiber) – Meski belum menjadi Bandara yang bisa untuk Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI), namun Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang yang panjang landasan pacunya sudah 2.500 meter terus berbenah. Bahkan, target penumpang, dan penerbangan tahun 2017 terlampaui.
Jumlah penumpang yang ditargetkan menggunakan Bandara RHF tahun 2017, adalah 300 ribu orang. Jumlah ini terlampaui karena selama 2017 ada sekitar 350 ribu orang penumpang yang menggunakan pesawat di Bandara ini. Sementara target jumlah penerbangan 2017, adalah 3.400 penerbangan. Target ini juga terlampaui hingga 900 penerbangan.
“Pencapaian 4.300 penerbangan selama tahun 2017,” kata Hotasi Manalu, General Manager Bandara RHF Tanjungpinang menjawab suarasiber.com, Jumat (2/2/2018).
Menjawab pertanyaan tentang upaya yang dilakukan untuk membuat Bandara RHF sebagai Bandara TPI, Hotasi, menjawab sekarang ini sedang dilaksanakan kordinasi yang intens dengan Dirjen Imigrasi. “Supaya bisa dapat TPI permanen,” jelasnya.
Hingga saat ini Bandara RHF belum termasuk TPI. Yang berarti Bandara RHF belum termasuk entry point wisman ke Tanah Air. Sehingga, saat ada penerbangan internasional seperti yang dilaksanakan sekarang dari dan ke Tanjungpinang – Tiongkok, harus menggunakan tenaga dan peralatan dari imigrasi Batam.
“Sementara untuk pelayanan penerbangan charter bulan ini, akan dilaksanakan dengan TPI temporer dengan imigrasi Batam,” jawab Hotasi.
Tentunya, para wisatawan yang masuk ke Tanjungpinang dari Tiongkok itu akan dicatat sebagai pengunjung wisman di Batam. Karena menggunakan cap imigrasi Batam. Seorang pejabat di Pemprov Kepri yang enggan disebut namanya, mengatakan agak ironis dengan target jumlah kedatagan wisman yang tinggi Tanjungpinang hanya memiliki satu entry point, pelabuhan Sribintan Pura.
“Kita berharap kerja keras GM Bandara RHF mewujudkan status TPI bisa terwujud. Sehingga, Tanjungpinang bisa memiliki dua entry point wisman,” ucapnya. (mat)
