TANJUNGPINANG (suarasiber) – Sebentar lagi Agustusan, kata orang-orang. Artinya adalah 17 Agustus, hari Kemerdekaan RI dan tahun ini ke-74. Seperti biasa pedagang musiman Bendera Merah Putih pun bermunculan di Tanjungpinang, Kepri.
Tidak terlalu sulit menemukan mereka. Para pedagang menjajakan atribut kemerdekaan di sepanjang jalan. Bahkan beberapa berani menjualnya di jalan masuk perkampungan seperti Handjoyo Putro. Semua atribut dipajang biar menarik pembeli.
Seperti Gunawan (52) asal Klaten, Jawa tengah, yang sudah 7 tahun berjualan atribut kemerdekaan di Batu 11. Sehari-hari lelaki ini adalah porter di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang.
Saat ditemui suarasiber, Kamis (8/8/2019) Gunawan ditemani istrinya, Dewi (42). Bagi Gunawan, bulan Agustus adalah doa dan harapan pedagang atribut kemerdekaan seperti dirinya. Itulah mengapa ia bertahan 7 tahun menekuni usaha ini.
Berjualan atribut kemerdekaan bagi Gunawan bukan sekadar mendapatkan uang. Ia mengaku bangga jika bendera, umbul-umbul atau atribut Merah Putih lain semarak saat bulan Agustus. Dan ia akan tetap setia menunggu datangnya Agustus – Agustus mendatang. Sambil berdoa dipanjangkan umur dan bermanfaat.
Gunawan mengambil bahan jualan dari Tanjungpinang. Kalau grosirnya mengambil dari Bandung, Jawa Barat. Harganya bervariasi, dari Rp30 ribu sampai ratusan ribu.
Baca Juga:
Bobby Jayanto Dipanggil Ulang oleh KPK
Dicemburui Istri karena Disebut Wartawan Muda
Pemilik Rumah, Ruko dan Kantor Diimbau Pasang Bendera Merah Putih
Tabrakan di Gunung Kijang, Bintan, Kepri, Dua Nyawa Melayang
Kalahkan Jakarta, Kepri Siap Kejar Pariwisata Bali
Kualitas bahan juga berpengaruh ke harga. Ada bendera biasa, umul-umbul hingga background panjang yang biasa dipakai di kantor atau instansi dan perusahaan swasta.
Untuk background 10 gelombang dijual Rp300 ribu – Rp400ribu, yang 5 gelombang Rp250 ribu. Ia juga menjual tiang bendera seharga Rp15 ribu per batang.
“Saya memanfaatkan momen jelang HUT RI ini untuk mencari penghasilan tambahan,” ujar bapak empat anak ini. (mft)
