Menkominfo RI Budi Sebut Kualitas Konten Kunci Hadapi Batas Digital Negara yang Tumpang Tindih

Loading...

Suarasiber.com – Menteri Komunikasi dan Informatika RI Budi Arie Setiadi menyebutkan jika di era digitalisasi, batas-batas digital negara semakin samar. Tumpang tindih konten menjadi hal yang lumrah. Untuk itu menurutnya yang perlu tekankan adalah kualitas konten itu sendiri.

Namun dirinya optimis, kekuatan dan kearifan kebudayaan Indonesia yang tangguh, ditambah peran KPI akan melahirkan konten-konten penyiaran berkualitas.

“Kita optimis dengan diselenggarakannya Hasiarnas di perbatasan, di Kepri, dengan konten-konten lokal berkualitas, bisa menambah semangat dan motivasi makin digital, makin maju,” ujarnya.

Menkominfo menambahkan, dibandingkan daerah perbatasan lain di Indonesia, Kepri menjadi wilayah terdepan dengan level persaingan yang sangat ketat dengan negara tetangga. Untuk itu ia mengapreasiasi penyelenggaraan Hasiarnas di Kepri

“Diselenggarakannya Hasiarnas di Bintan, Provinsi Kepri selain untuk membangun penyiaran yang Ramah, Bermartabat, dan Berbudaya, juga memberikan kesan bahwa Kepri sebagai provinsi yang memiliki demografi pluralisme, sebagai Indonesia mini Kepri bisa memberi inspirasi Indonesia maju, dari Kepri untuk Indonesia,” ungkap Budi.

Menkominfo Budi Arie menjadi narasumber pada Dialog Interaktif pada Puncak Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-90 di Lantai Lagoi Bay, Bintan, Sabtu (12/8/2023). Narasumber lainnya ialah Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Ubaidillah.

Dialog yang dipandu oleh Presenter RRI Stasiun Siaran Luar Negeri -Voice of Indonesia Agus Santika mengambil tema “Penyiaran Merawat Perbatasan, dan Sub tema “Merawat Wajah Beranda Bangsa Melalui Penyiaran yang Berkualitas”. Acara Disiarkan langsung oleh Tribun Batam, RRI Tanjungpinang dan RRI Siaran Luar Negeri Voice of Indonesia.

Ubaidillah menyampaikan penyiaran ramah menyasar penyiaran ramah anak dan perempuan, karena konten penyiaran ramah anak saat ini sangat minim. Kemudian penyiaran bermartabat, menyasar penyiaran yang memberikan ruang yang sama kepada seluruh peserta dan penyelenggara pemilu, dan berbudaya sebab penyelenggaraannya dilaksanakan di Kepulauan Riau, bapak bahasa berasal dari sini.

Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menekankan komitmennya terus menjamin masyarakat wilayah perbatasan mendapat siaran lebih baik dan berkualitas. Maka Gubernur menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah pusat dengan perluasan jaringan dan infrastruktur komunikasi seperti pembangunan 77 BTS yang selesai dengan baik di tahun lalu.

“Saya kira Kepri dengan 2.408 pulau di mana 397 diantaranya berpenghuni dan 22 diantaranya menjadi pulau terdepan, salah satu kebutuhan yang paling esensi tentunya akses informasi secara digital untuk menjangkau seluruh pelosok. Bicara jaringan, spektrumnya luas. Tidak hanya penyiaran, namun juga kebutuhan layanan pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan,” ungkap Gubernur Ansar. (ron/rls)

Editor Yusfreyendi

Loading...