6 Warga Papua Tengah Meninggal Akibat Kekeringan dan Gagal Panen

Loading...

Suarasiber.com – Enam warga Papua Tengah meninggal akibat bencana kekeringan. Bantuan terus didatangkan untuk membantu warga lainnya.

Bupati Puncak Willem Wandik lewat keterangan tertulisnya menyebutkan, enam warga tersebut ialah Yenis Telenggen (38), Yemina Murib (42), Ater Tabuni (46), Tenus Murib (46), Tera Murib (39) dan bayi bernama Ila Telenggen.

Melansir kompas.com, Selasa (1/8/2023), disampaikan Willem korban meninggal dalam kondisi lemas, diare panas dalam, sariawan dan sakit kepala.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, kekeringan di Kabupaten Puncak menyebabkan tanaman warga gagal panen. Hal ini membuat warga di dua distrik itu kesulitan mendapatkan bahan makanan sejak 3 Juni 2023.

Selain itu, warga juga kesulitan mendapatkan air bersih.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Puncak, per Minggu (30/7/2023), terdapat 7.500 warga yang terdampak bencana kekeringan itu.

Sementara itu, bantuan sosial untuk warga terus berlanjut. Sebanyak 3.250 kilogram Bansos Panglima TNI diangkut dari Lanud Yohanis Kapiyau (YKU) Timika menuju Sinak Kabupaten Puncak Papua, Senin (31/7/2023). Dengan demikian 8.000 kilogram Bansos dari Panglima berhasil dituntaskan pendistribusiannya.

Dari keterangan tertulis yang diterima suarasiber.com, bantuan tersebut diangkut menggunakan 2 Helikopter Caracal milik TNI Angkatan Udara dan satu pesawat carteran Caravan.

Dua helikopter tersebut adalah HT-7205 diawaki Mayor Pnb Arif dan HT-7201 diawaki oleh Mayor Pnb Boy Nanang. Sedangkan pesawat carteran Caravan PK-RVC yang dipiloti oleh Capt Dave. Adapun rute dua helikopter dan pesawat carteran tersebut adalah Yku-Sinak-Yku.

Sedangkan Bansos dari Kemensos RI dengan total 15.184 Kg pada hari Sabtu sudah terdistribusi semuanya di Sinak. (***/syaiful)

Editor Yusfreyendi

Loading...