Antara BJ Habibie, Batam dan Konsep Sijori

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Hari ini tanggal 25 Juni, 84 tahun yang lalu lahir seorang anak bernama Bacharuddin Jusuf Habibie di Parepare, Sulawesi Selatan.

Habibie yang kemudian dikenal dengan nama BJ Habibie sudah dikenal luas. Tak hanya di Indonesia tapi di dunia.

Bukan cuma sebagai Presiden RI, juga karena kemampuannya membuat pesawat terbang.

Bagi warga Provinsi Kepri, BJ Habibie adalah dokter yang melahirkan Batam. Batam yang kini berkembang menjadi kota industri, kota dagang, pariwisata, selain sebagai kota ruko.

Habibie yang mulai mengolah Batam sekitar tahun 1975 dan memimpin Batam sejak tahun 1978 – 1998, mengubah  kampung menjadi sebuah kota modern.

Visi yang Terukur dan Jelas

Saat memimpin Batam, Habibie merancang dan menyiapkan pembangunan di Batam untuk puluhan tahun ke depan.

Segala sesuatunya dipersiapkan dengan sangat rinci dan matang. Visinya terukur dengan sangat jelas. Habibie jelas berbeda kelas.

Bukan seperti sejumlah kepala daerah masa kini, visinya seperti di awang-awang dan tidak bisa diukur.

Isinya lebih banyak kalimat berbunga-bunga yang panjang dan nyaris tanpa titik koma.

Kecuali, visi untuk mempertahankan kekuasaan. Dan, memperluas cabang kekuasaan melalui political family.

Tidak haram. Tidak melanggar hukum apapun. Tapi hasilnya ya begitulah.

Beda dengan keluarga politik di Amerika, yang memang memiliki kualitas. Seperti dari keluarga Kennedy atau keluarga Bush.

Habibie memang sudah tidak ada dan berpulang tanggal 11 September 2019, Namun, karyanya abadi. Batam adalah salah satunya.

Meski, jika masih hidup BJ Habibie barangkali akan sedih melihat Batam, tidak berkembang seperti konsep awalnya.

Habibie meninggalkan Batam sekitar 1998, untuk memulai tugas sebagai Wapres dan kemudian Presiden RI ketiga.

Keinginan Habibie menjadikan Batam sebagai partner Singapura di bidang investasi, masih harus terus menunggu.

Menjelang meninggal, BJ Habibie sempat ke Batam dan mengingatkan para pemimpinnya. Agar, mengembalikan Batam sebagaimana konsep awalnya.

Macan Asia dan Kucing

Saat Singapura sudah menjadi Macan Asia, yang aumannya bikin dunia menoleh, Batam dan Kepri umumnya masih menjadi kucing atau malah anak kucing, yang masih meong-meong minta bagian dari APBN.

Meski seperti halnya Singapura, Batam dan Kepri sama-sama berada di jalur perdagangan tersibuk di dunia.

Dan, Habibie pun di awal merancang Batam juga dengan menimbang letak geografisnya.

Pembangunan galangan kapal jadi prioritas di awal berkembangnya Batam.

Pelabuhan Batu Ampar pun dibangun, untuk mendampingi pelabuhan Singapura yang sangat sibuk melayani ribuan supertanker dari segala penjuru dunia.

Kini, saat ribuan supertanker semakin menyesaki pelabuhan Singapura, pelabuhan Batu Ampar hanya bisa melongok dari jauh.

Kolam pelabuhannya dangkal dan lebar dermaganya tak mampu menampung olah gerak crane. Crane yang bisa membongkar muat muatan kapal dengan cepat.

Batam dan Kepri umumnya masih menunggu waktu, untuk bisa menjadi partner Singapura di bidang kepelabuhanan dan investasi.

Kecuali, untuk bidang pariwisata di Lagoi, Bintan yang memang sepenuhnya dikendalikan bersama Singapura – Indonesia. Daerah cukup menerima hasilnya saja.

Konsep Sijori

Habibie pernah bercita-cita menyatukan Batam, Rempang, Galang dan Bintan dengan Singapura serta Johor, Malaysia.

Kawasan yang dicita-citakan berkembang menjadi sebuah kawasan perekonomian yang maju di Asia dan dunia.

Konsep itu dikenal dengan sebutan Singapura, Johor, Riau (Sijori).

Konsep yang dipelajari dari Belgia, Netherland, Luxemburg (Benelux) di Eropa.

Singapura terus berkembang, Johor pun sudah berkembang pesat dengan pelabuhan Tanjung Pelepas.

Riau (kini, Kepulauan Riau, red)? Walau memiliki perairan dengan kedalaman yang bisa dilalui kapal supertanker. Namun, tidak ada sebuah pelabuhan pun yang bisa melayani kapal-kapal raksasa!

Sebatas masih bergumul dengan potensi, potensi dan potensi di atas kertas.

Dengan fakta itu, kerinduan pada sosok BJ Habibie adalah sebuah kenisayaan.

Kerinduan pada sosok yang punya konsep nyata dan terukur untuk membangun negerinya. Bukan sekedar berkuasa dan membagi-bagi sembako.

Selamat ulang tahun BJ Habibie, hanya Al Fatihah yang bisa kukirimkan untukmu di alam sana.  (sigit rachmat) 

Loading...