Kisah Pasien Reaktif Kabur dari Batam, Ditemukan di Tanjungpinang

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Kabar kaburnya warga yang menjalani rapid test dengan hasil reaktif, tak hanya terjadi di Kota Tanjungpinang. Tapi juga di Batam, Provinsi Kepri.

Selain sama-sama kabur, kesamaan lainnya adalah yang kabur setelah dinyatakan reaktif itu, adalah sama-sama warga Tanjungpinang. Dan, keduanya adalah perempuan.

Warga yang kabur dari Batam itu, sudah ditemukan di Tanjungpinang dan sudah mau dibujuk. Untuk dirawat di rumah sakit (dikarantina), sambil menunggu swab test dilakukan dan menunggu hasilnya.

Kadis Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi, saat dikonfirmasi suarasiber.com, Minggu (17/5/2020), terkait kaburnya seorang warga reaktif hasil rapid test membenarkannya.

Didi mengatakan, bahwa benar perempuan tersebut mengikuti rapid test di rumah sakit BK di Batam. Dia baru pulang dari Malaysia dan akan berangkat ke Pekanbaru.

Hasil rapid test menunjukkan yang bersangkutan reaktif. Karenanya, dia harus menjalani swab test yang dijadwalkan keesokannya atau 15 Mei 2020.

Namun, pada saat yang ditentukan, yang bersangkutan tidak hadir. Dihubungi melalui teleponnya juga tidak diangkat. Setelah dicari diperoleh informasi yang bersangkutan kabur ke Tanjungpinang.

Sebelum Dirawat, Dibujuk Dulu

Kadis Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam yang dikonfirmasi terpisah juga membenarkan.

Menurut Rustam, perempuan tersebut sudah ditemukan dan saat ini sudah dirawat di RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang.

“Pasien adalah warga Tanjungpinang yang kebetulan sedang di tempat anaknya di Batam. Pada saat ada tes di Batam, beliau ikut.

Ternyata hasilnya reaktif, termasuk cucunya. Pada saat pasien dan cucu dipersiapkan oleh tim Gugus Karantina Batam untuk dikarantina, pasien kembali ke Tanjungpinang.

Selanjutnya pada 14 Mei 2020, setelah dapat info dari Tim Gugus Batam, maka pelacakan langsung dilakukan oleh tim Puskesmas Batu 10.

Atas pendekatan Puskesmas, pasien bersedia dirawat di RSUD RAT (Raja Ahmad Tabib).

Karena sudah sore, maka swab tenggorokan dilakukan besok dan lusa (15 dan 16 Mei 2020). Dan, tanggal 16 Mei 2020 siang, sampel sudah dikirim ke BTKL Batam,” jelas Rustam.

Ditambahkannya, saat ini sedang menunggu hasil pemeriksaan RT PCR dari BTKL Batam.

Informasi tentang kaburnya dua pasien reaktif rapid test, sebelumnya tidak pernah disampaikan ke publik oleh semua pihak yang berwenang.

Redaksi pun awalnya ragu dengan kebenaran info kabur itu. Karena, dalam informasi resmi yang dirilis setiap hari, tidak menyebutkan hal tersebut.

Faktanya, ternyata benar ada dua orang yang berusaha kabur setelah menjalani rapid test dan hasilnya reaktif.

Semoga saja hasil swab mereka negatif Covid-19. Jika sebaliknya, maka hadus dilakukan contact tracing dengan semua yang berhubungan dengan keduanya saat kabur. (mat)

Loading...