Petir Antar Jutaan Warga Batam, Bintan, Tanjungpinang Bermalam dalam Gelap

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Petir alias halilintar alias guruh, jadi kambing hitam yang membuat warga Kota Tanjungpinang, Pulau Bintan dan sebagian Kota Batam, bermalam dalam gelap, Kamis (4/6/2020) mulai sekitar pukul 19.30.

Berdasarkan data awal tahun 2020, Kota Batam berpenduduk sekitar 1,1 juta jiwa juta jiwa, Kota Tanjungpinang sekitar 219 ribu jiwa. Dan, Kabupaten Bintan sekitar 156 ribu jiwa.

Malam menjelang datangnya masa new normal itu, disambut dengan kegelapan dan hujan deras.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), petir adalah kilatan listrik di udara disertai bunyi gemuruh karena bertemunya awan yang bermuatan listrik positif (+) dan negatif (–).

Kilatan listrik itu menghajar transmisi 150 kV, yang menghubungkan kelistrikan antara Pulau Batam dengan Pulau Bintan.

Sistem kelistrikan di dua pulau di Provinsi Kepri ini memang menyatu. Dan, terpusat di Batam.

Apapun yang terjadi dengan kondisi listrik di Batam akan berimbas ke pulau di seberangnya, Pulau Bintan.

“Info sementara GI (Gardu Induk) di Sagulung dan di Panaran ada gangguan. Sehingga Batam Bintan blackout total,” kata anggota DPRD Kepri, Rudi Chua kepada suarasiber.com.

Informasi tersebut sejalan yang disampaikan Plt Direktur Utama bright PLN Batam, Awaluddin Hafid kepada wartawan.

Dari penjelasan Awaluddin diperoleh kepastian blackout itu disebabkan sambaran oleh petir. Sambaran di salah satu ruas jaringan transmisi 150 kV.

Tidak dijelaskannya apakah jaringan transmisi itu dilengkapi dengan penangkal petir? Jika dilengkapi, seberapa kuat kemampuannya menahan petir.

Yang jelas, petir merupakan salah satu bentuk gejala alam. Dan, umumnya akan muncul di saat musim hujan.

Karena saat di musim hujan ada banyak kandungan air di udara. Kondisi itu membuat daya isolasi udara menurun. Sehingga, arus dapat mengalir dengan mudah.

Hujan memang turun di dua pulau berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa itu sejak petang sekitar pukul 17.00.

Hujan dengan intensitas tidak stabil. Terkadang deras, kadang gerimis dan terus berlanjut hingga lewat tengah malam.

Walau tidak stabil, tapi hujan itu disertai petir yang disertai suara menggelegar. Suara yang muncul beberapa detik setelah kilatan petir terlihat.

Jeda waktu terjadi antara kilatan cahaya dengan suara menggelegar, karena kecepatan cahaya berbeda dengan kecepatan suara.

Intinya, cahaya lebih cepat dibandingkan suara. Dan, hingga sekitar pukul 02.00, hujan tak lagi turun. Malam pun semakin gelap tanpa aliran listrik. (mat) 

Loading...