Kenal di Game Online, Pelaku Pelecehan Seksual Ditangkap Polisi

Loading...

Suarasiber.com – Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Barat menangkap YPS (27), atas laporan pencabulan.

Korbannya adalah seorang anak di bawah umur yang diminta mengirimkan foto tak senonoh lalu diancam akan disebarkan jika tak menuruti kemauan pelaku.

Penangkapan ini disampaikan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Jules Abraham Abast, Rabu (1/5/2024).

Ia mengatakan, YPS berkenalan dengan korban di game online Mobile Legend dengan nama akun Call Me Oppa pada Februari 2024 lalu. Berikutnya keduanya berkomunikasi via WA.

“Setelah saling kenal, pada April 2024 tersangka meminta korban mengirimkan foto dan video. Pelaku juga memaksa korban mengenakan pakaian ketat dan celana dalam,” ujarnya. Rabu (1/5/24).

Kombes Pol. Jules menyatakan, tersangka juga beberapa kali meminta foto dan video korban tanpa busana atau telanjang. Bahkan, tersangka pun mengirimkan foto dan video alat vitalnya kepada korban.

Jika keinginan pelaku tak dituruti korban, pelaku mengancam mengirimkan foto dan video menyiksa diri dengan tangan terluka dan berdarah kepada korban.

Merasa diperlakukan tak senonoh, korban mengadu kepada orang tuanya yang melaporkan hal tersebut ke polisi. Kemudian, Polda Jabar, Bareskrim Polri, dan Polda Sumatera Utara, melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku warga Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

“Pelaku kemudian ditangkap di rumahnya pada 29 April 2024 yang beralamat di Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Penyelidikan dilakukan Polda Jabar karena korban berada di Tasikmalaya dan berada di wilayah hukum Polda Jabar,” tutur Kabid Humas Polda Jabar.

Akibatnya perbuatannya tersangka dikenakan Pasal 45 ayat (1), pasal 27 ayat (1) Jo pasal 29 Jo pasal 45B dan atau pasal 52 ayat (1) UURI nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas UU nomor 11 tahun 2008 tentang ITE dan atau pasal 4, pasal 5 UU RI nomor 12 tahun 2022, tentang tindak pidana kekerasan seksual dan atau pasal 82 UU RI nomor 17 tahun 2016, tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU RI nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, dengan ancaman pidana lebih dari 5 tahun penjara. (eko)

Editor Ady Indra P

Loading...