KONI Bintan Menggelar Rakerkab, Bahas Prestasi, Kendala, Pembinaan dan “Bapak Angkat”

Loading...

Perlunya “Ayah Angkat”

Pada saat pelaksanaan Rakerkab KONI Bintan, sejumlah pengurus memberikan masukan kepada KONI, untuk meningkatkan prestasi ke depan. Masukan itu antara lain sisi pendanaan atau anggaran. Beberapa tahun lalu, KONI Bintan sempat dianggarkan dana mencapai Rp2 miliar, untuk membantu pembinaan prestasi cabor. Sementara, jumlah cabor masih sedikit.

Kemudian, alokasi anggaran untuk KONI Bintan berkurang menjadi sekitar Rp1,3 miliar dan mencapai di bawah Rp1 miliar. Dalam kondisi jumlah cabor mulai bertambah. Tahun 2022, KONI dialokasikan dana cukup besar, untuk penyelenggaraan Porprov Kepri, sekaligus persiapan kontingen untuk mengikuti Porprov tersebut. Tahun 2023 ini, alokasi anggaran untuk KONI Bintan berkisar Rp0,5 miliar.

“Kalau anggaran Rp500 jutaan, itu hanya untuk administrasi dan kegiatan rutin KONI saja. Tak bisa untuk pembinaan cabor. Itu sama dengan penghinaan tanda petik,” ucap Daeng M Yatir.

“Kita berharap, Pemkab Bintan melalui Dispora usulkan yang real. Kalau dana APBD tak cukup, panggil semua perusahaan. Jadikan mereka bapak angkat untuk mengayomi cabor-cabor. Itu jangan omongan saja. Tapi direalisasikan,” tambahnya.

Dari hasil rembuk KONI Bintan dengan pengurus 32 dari 35 cabor, tahun 2023 ini, bantuan untuk cabor dibagi rata. Cabor yang belum clear laporannya, tidak diberikan bantuan.

Selain itu, sejumlah pengurus cabor juga berharap agar program bantuan CSR dari perusahaan untuk olahraga diwujudkan. Atau, pembinaan cabor dijalankan dengan sistem “bapak angkat” dari pihak perusahaan. Usulan lainnya, Pemkab Bintan diharapkan menyerahkan pengelolaan aset olahraga di kecamatan kepada pengurus cabor. Kemudian, pengelolaan stadion Megat Alang Perkasa dimaksimalkan, serta dilengkapi. (***)

Editor Yusfreyendi

Loading...