Usai Dipuji Kritik Lampung, Tiktoker Bima Kini Dihujat Gegara Masalah Ini

Loading...

Suarasiber.com – Ingat TikToker Bima Yudho Saputro yang mendapat banyak dukungan pujian karena berani mengkritik Pemprov Lampung yang disebut pembangunannya tak maju-maju? Saat ini Bima kembali viral.

Namun bukan pujian, melainkan kritikan dan hujatan. Semuanya berawalk dari unggahannya yang menyebut Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan janda.

Kejadian ini bermula ketika Bima men-stitch video Najwa Shihab yang tengah mewawancarai Ganjar Pranowo soal penolakan timnas Israel di Piala Dunia U-20.

Dalam video tersebut, Najwa Shihab menanyakan soal benar atau tidaknya Ganjar Pranowo diperintah oleh Megawati terkait penolakan Timnas Israel untuk bertanding di Indonesia.

Kemudian Bima pun menanggapi video tersebut yang akhirnya menjadi kontroversial.

Bima menyebut Megawati Soeakarnoputri dengan sebutan ‘janda’.

“Udah ketebak dah, lagian disuruh ngomong sama itu janda, janda satu itu, lo nurut, duh udah deh gak usah ditanggepin, kabur,” ucap Bima.

Seorang warganet yang langsung memberikan tanggapan atas perilaku Bima ialah kritikus Jhon Sitorus.

“Untuk masalah Lampung, jelas Bima gue dukung. Untuk masalah ini, jelas Bima tak layak dapat tempat di hati rakyat Indonesia,” tulis Jhon, dikutip dari Twitter @Miduk17.

“Biar bagaimanapun, bu Mega adalah Presiden RI ke-5, tak layak dikatai demikian. Kita objektif menilai, yang benar kita dukung, bila salah tidak didukung,” sambungnya.

Sejumlah warganet pun turut mengomentari video Bima tersebut melalui kolom Twitter John Sitorus.

Ada yang berkomentar, bukan berarti dukungan untuk konten Lampung juga mendapatkan hal yang sama untuk semua postingan. “Mengatakan mantan presiden dengan janda itu keterlaluan. Memang benar itu adalah fakta. Tapi apakah layak?!” tulis warganet.

Warganet lain menilai cara bicara Bima terkait Megawati terkesan menghina, membuatnya tak respect lagi. Ia mengatakan kali ini Bima sudah kelewat batas.

Mengutip jabarekspress, Hendrawan Supratikno, seorang politikus senior dari PDIP, telah memberikan tanggapannya mengenai hal tersebut. Dia berpendapat bahwa Lebaran tahun ini seharusnya dimanfaatkan untuk saling memaafkan.

“Kita bersama sama sedang merayakan festival spiritualitas, saling bermaaf-maafan. Dalam kondisi seperti ini mata batin kita tak boleh teracuni oleh anasir atau ulah yang keluar dari asas kepatutan, kesantunan, dan kearifan kultural,” ujar Hendrawan kepada wartawan, Minggu 23 April 2023.

Hendrawan menekankan bahwa bahasa yang digunakan oleh seseorang mencerminkan kualitas keadaban mereka.

“Bila kita sepakat, bahasa menunjukkan kualitas keadaban penggunanya, maka kita layak prihatin terhadap kedangkalan pikir dan laku dari orang-orang yang cari popularitas menggunaan cara-cara murahan,” tambah Hendrawan. (***)

Editor Ady Indra P

Loading...