Jembatan Batam – Bintan Dibangun dengan Konsep Jalan Tol, Bayar Dulu Baru Lewat

Loading...

Suarasiber.com – Jembatan Batam – Bintan yang bakal jadi terpanjang di Indonesia, dijadwalkan akan selesai dibangun sebelum 2024. Dan, dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Artinya, pembiayaan pembangunan jembatan dilakukan bersama oleh pemerintah (APBN) dengan pihak swasta. Pemerintah hanya sanggup membiayai 30 persen, sisanya dari pihak swasta.

Konsekuensinya, siapapun pengguna jembatan ini, nantinya harus membayar terlebih dulu seperti jalan tol (tax on location). Karena jadi jembatan tol, maka design jembatan yang dirancang di tahun 2005 dan 2010 atau di masa Gubkepri Ismeth Abdullah, harus diubah dan diperlebar.

Hal ini diungkapkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembiayaan pembangunan infastruktur dengan skema KPBU memiliki keunggulan dibandingkan dengan APBN.

Di antaranya adalah bagi swasta memiliki kepastian pengembalian (investasi) plus keuntungan. Sebagaimana dirilis portal resmi Kementerian PUPR, Sabtu (24/4/2021).

Direktur Pembangunan Jembatan, Ditjen Bina Yudha Handita Pandjiriawan, menambahkan  porsi pembiayaan pemerintah untuk membangun jembatan penghubung Batam – Tanjung Sauh (panjangnya sekitar 2 Km).

Sedangkan untuk jembatan Tanjung Sauh – Bintan (Lobam) yang panjangnya sekitar 5 Km, akan dibangun oleh investor melaui proses lelang. 

Yudha menjelaskan desain awal pembangunan jembatan ini sudah dibuat oleh Pemprov Kepri tahun 2005 dan diperbarui tahun 2010.

Namun, karena ke depan berbentuk jembatan tol atau kendaraan yang lewat akan dikenakan tarif.

Sehingga terdapat perubahan desain agar menyesuaikan standar tol. Di mana lebar jembatan yang sebelumnya 28 meter disesuaikan menjadi 33 meter. 

Proges jembatan saat ini, ujar Yudha, masih dalam tahap finalisasi pembahasan KPBU dan diharapkan segera mulai konstruksi.  (mat)

Loading...