Ustaz Maheer: Kalau Dianggap Nakal, Rangkul Saya, Jangan Anggap Musuh, Jangan Jebloskan ke Penjara

Loading...

Suarasiberdotcom – Penampilan dan gaya bicara Soni Eranata alias Ustaz Maheer At-Thuwailibi saat berbincang dengan media di Bareskrim Polri jauh berbeda dengan gaya berdakwahnya di media sosial.

Publik tahu ia kerap mengeluarkan kata-kata pedas, kasar dengan ujung jari tangan diacungkan. Bicaranya berapi-api. Namun setelah diamankan, tidak seperti itu.

Seperti saat ia wawancara dengan tim Blak-blakan detik.com di ruangan wawancara Gedung Bareskrim Polri, Sabtu petang (5/12/2020). Penampilannya lebih kalem.

Sungguh, ia tak pernah menyangka cuitannya soal Habib Luthfi mengantarkannya ke penangkapan oleh polisi. Dia sama sekali tak bermaksud menghina Habib Luthfi, yang amat dihormati di kalangan warga Nahdlatul Ulama dan masyarakat pada umumnya.

Maaher, yang mengaku pernah menimba ilmu di Al Hidayah lalu di Universitas Ibnu Khaldun, Bogor, mengatakan penampilannya yang selalu sangar di medsos tak lebih sebagai akibat kultur yang terbawanya dari Medan.

Tapi dalam kesehariannya di rumah dan masyarakat, dia mengaku kalem.

“Kalau saya dianggap ustaz nakal, rangkullah saya. Jangan anggap saya sebagai musuh,” ujarnya.

Dia menyatakan ingin dijadikan teman agar bisa berubah ke arah yang lebih baik. Ia pun tak lagi pusing dan peduli dengan netizen yang menganggapnya cuma menjadi ‘singa’ di medsos tapi berubah menjadi ‘kucing’ saat berhadapan dengan aparat penegak hukum.

“Nggak, saya nggak mikirin itu (bully-an netizen). Saya cuma mikirin anak-anak dan istri. Jangan saya dianggap musuh, dijebloskan ke penjara,” tuturnya sambil terisak-isak. (mat)

Loading...