Miliuner Malaysia Jadi Gelandangan, Justru Bahagia Bisa Bantu Sesama

Loading...

Suarasiberdotcom – Jika Tuhan menghendaki umat-Nya yang semula kaya-raya menjadi miskin, semua bisa terjadi. Seperti yang dikisahkan Johari kepada My Metro berikut ini.

Saat ini, pria yang bertusia 50-an tahun ini tak lagi merasakan kemewahan hidup. Itu karena kegagalan usahanya 10 tahun silam.

Saat masih kaya raya, Johari adalah miliuner di Malaysia. Usahanya di bidang real estate membuatnya bisa melakukan hal mewah apa saja. Bahkan ia juga menguliahkan anak gadinya ke Perancis.

Ia pun bisa kapan saja menengok sang anak sambil jalan-jalan.

“Dulu saya berpenghasilan jutaan Ringgit dan sering terbang menggunakan kelas bisnis dan sering menginap di hotel bintang lima. Namun sekejap mata Allah SWT menguji saya dan semua itu hilang, bahkan hidup saya berubah jadi gelandangan serta berharap uluran tangan dari orang lain,” jelas Johari.

Saat masih kaya-raya, warga negara Malaysia ini bisa dengan mudah berteman dengan orang-orang ternama. Lalu semuanya berbalik 180 derejat. Usahanya bangkrut, Johari pun menjalani hari-hari sebagai tunawisma.

Ujian lain diberikan Allah, pada 2008 silam istrinya meninggal dunia. Johari sangat terpukul karena tidak tahu harus berbuat apa. Tak ada lagi satu pun sumber penghasilan.

Yang membuatnya bertahan hanya dua anaknya yang masih kuliah. Setahun menggelandang ia akhirnya mendapatkan pekerjaan sebagai koordinator kerja bakti lapangan oleh sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Gajinya tentu sangat jauh berbeda. Tinggalnya pun di rumah warisan. Namun Johari justru merasakan kebahagiaan.

Apa yang dilakukannya sekarang memberi arti yang cukup besar bagi dirinya juga keluarga. Dalam keadaan sadar, ia tetap bersyukur. Menurutnya apa yang telah direncanakan oleh Tuhan untuk hidupnya sangatlah hebat.

Anaknya diberikan Allah rezeki yang baik dan sukses menjalani hidup. Anak perempuannya sedang kuliah di Perancis bidang kesenian dan anak bungsunya kuliah di Universitas Malaysia.

Johari tak lagi memiliki jutaan Ringgit Malaysia, namun ia tetap bersyukur. Apalagi ia bisa membantu orang lain, terutama teman-teman tuna wisma.

Bagaimana sobat siber, sudahkah kita bersyukur? (mat)

Loading...