Kebijakan Blocking Area di Lingga Menuai Dukungan

Loading...
Banner-Lingga-Dua-1024x257-1

LINGGA (suarasiber) – Penerapan blocking area oleh Pemkab Lingga lebih dini saat pandemi corona mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak.

Seperti diberitakan sebelumnya, dengan kebijakan ini Lingga zero nihil kasus Covid-19. Terkait kebijakan ini, Pemkab Lingga menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda di Dabo Singkep, Selasa (12/5/2020).

Disampaikan Sekda Lingga Juramadi Esram, saat ini masih saja ada upaya oknum tertentu yang menyeberangkan warga Lingga dari Tanjungpinang. Para pemudik menggunakan boat carteran.

Tindakan ini dipandang berbahaya, sebab sebentar lagi akan memasuki musim selatan atau dengan kata lain angin kencang dan gelombang tinggi.

Sudah jelas disampaikan Bupati Lingga, Alias Wello, blocking area tersebut sengaja diterapkan untuk mengantisipasi masukknya Covid-19 ke Kabupaten Lingga. Itupun berdasarkan hasil rapat bersama.

“Di Lingga saat ini cuma terdapat 11 Orang ODP. 10 diantaranya sudah selesai pemantauan, dan satu masih dalam Proses Pemantauan. Yang terpenting adalah belum ada yang mengarah ke Covid-19,” ujar AWe, sapaan akrab Bupati Lingga.

Ia sangat menyayangkan upaya pemulangan warga Lingga dari Tanjungpinang melalui pelabuhan tikus. Tindakan ini sempat memancing ketegangan dan keresahan bagi penduduk setempat.

Bupati juga tegas tak akan melakukan penjemputan tahapo kedua meski ada tuntutan dari mahasiswa.

Ketua DPRD Kabupaten Lingga, Ahmad Nashirudin menyatakan mendukung ketegasan Bupati.

“Intinya kita harus tetap konsisten, tetap berpijak pada itu,” kata Ahmad Nasirudin menyampaikan dukungannya.

Dukungan juga disampaikan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lingga, dr Indra Jaya. Menurutnya sangat terlalu gegabah jika blocking area ini nantinya akan dibuka.

Baginya, kebijakan blocking area ini merupakan terobosan yang besar dari Pemda dan terbukti efektif, sehingga di Kabupaten Lingga tidak pernah mengalami kenaikan ODP.

Selain itu, dokter Indra menginformasikan bahwa ketersedian Alat Pelindung Diri (APD) dan pendukung Diagnosis (Rapid Test) sudah lumayan terpenuhi, meskipun masih khusus diperuntukkan kepada orang yang dicurigai Covid dan bukan untuk kepentingan mandiri.

Ia berharap, kebijakan ini terus diberlakukan sampai kondisi benar-benar telah dinyatakan aman dari Covid-19. (mat/man)

Loading...