Waspadalah! OTG di Kepri Berjumlah 1.110 Orang!

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Jumlah pasien terinfeksi virus corona (covid-19) di Provinsi Kepri naik lagi 9 kasus hingga menjadi 44 kasus, Jumat (17/4/2020). Penambahan itu di Batam 8 kasus dan Tanjungpinang 1 kasus.

Sehingga di Batam menjadi 26 kasus dan Tanjungpinang menjadi 17 kasus serta Karimun 1 kasus.

Sampai Jumat, ODP di Kepri sudah berjumlah 2.383 orang dengan jumlah perincian di Batam 1.664 orang. Di Karimun 260 orang dan di Tanjungpinang yang berjumlah 173 orang. Kemudian, di Bintan (88 orang), Natuna (174), Anambas (14) dan Lingga (10).

Jumlah PDP saat ini menurun dari 243 orang menjadi 218 orang. PDP terbanyak berada di Batam dengan jumlah 137 orang, di Tanjungpinang 44 orang, di Karimun 14, Bintan 16, Natuna 4 dan Anambas 3.

Kenaikan juga ada di kelompok OTG, dari 1.085 menjadi 1.110 orang. OTG di Tanjungpinang 406 orang, di Batam 547 orang, di Bintan 129 orang, di Karimun 33 orang dan Natuna 5 orang.

Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Nasional Doni Monardo sudah menyampaikan, bahwa salah satu penular virus yang sulit diantisipasi berasal dari OTG. 

Saat ini, di Kepri sudah 291 orang dilakukan swab test. Dari jumlah itu, 44 positif dan 247 negatif.

Sementara dengan menggunakan rapid tes sudah dilakukan pada 1.722 orang. Dari jumlah itu, 99 di antaranya reaktif fan 1.623 non reaktif.

Isdianto Minta Warga Taat Imbauan Pemerintah

Terkait sata tersebut Plt Gubernur H Isdianto, menegaskan optimismenya pandemi Covid-19 segera berakhir di Kepri.

Untuk itu butuh kesadaran komulatif masyarakat menjalankan imbauan pemerintah. Baik penggunaan masker, physical distancing, mencuci tangan dengan air dan hand sanitizer serta tetap berada di rumah.

“Presiden yakin akhir tahun ini wabah ini berakhir, tapi kita berharap di Kepri lebih cepat lagi. Namun, perlu dukungan dan kesadaran kumulatif warga,” kata Isdianto di Graha Kepri, Batam, Jumat (17/4/2020).

Menurut Isdianto,  saat ini penularan mulai terjadi secara transmisi lokal. Awal-awalnya, pasien positif punya riwayat perjalanan dari daerah terdampak, baik Malaysia maupun Jakarta.

“Sekali lagi jangan keluar rumah jika tidak perlu, kenakan masker jika memang mendesak. Untuk keluar serta jaga kesehatan dengan hidup sehat dan berolahraga untuk meningkatkan imunitas,” kata Isdianto. (mat) 

Loading...