Kenangan Tak Terlupakan dengan Jusuf Kalla saat Wapres

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Hari itu, Minggu (8/11/2015) sore, saya kebetulan sedang berada di sebuah hotel di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta. Untuk, mengikuti rangkaian persiapan penerimaan Anugerah Pahlawan Inovasi Teknologi sempena peringatan Hari Pahlawan 10 November di MNC Media.

Tiba-tiba, sebuah pemberitahuan masuk ke layar handphone saya dari salah seorang panitia penyelenggara. Isinya, besok pagi, Senin (9/11/2015) jam 08.00, kami diterima oleh Wakil Presiden RI, M. Jusuf Kalla di kantornya.

Jujur, perasaan saya tak karuan setelah mendapatkan kabar itu. Sebagai orang kampung yang terlahir dari anak petani di sebuah dusun terpencil, sulit membayangkan bisa menginjakkan kaki di istana, dan bertemu dengan Wakil Presiden itu.

ady dan jk 2
Foto – aip/suarasiber

Saya memang tak sendiri. Ada delapan orang lainnya yang terpilih mewakili daerahnya dari seluruh Indonesia dengan keahlian yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan kesempatan bersilaturrahmi dengan Wakil Presiden RI, M. Jusuf Kalla.

Saya kebetulan mewakili Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Tapi, dari kostum dan name badge yang saya gunakan, Pak JK sudah bisa langsung menebak kalau saya berasal dari Sulawesi Selatan.

“Orang Bugis?” tanya Pak JK saat menyalamiku.

“Iyye’ puang. Dulu, waktu kecil, tinggal di jalan Besse Kajuara, Watampone,” jawabku.

Begitu saya menyebut Watampone, Pak JK langsung menawariku untuk bangun pabrik sabut kelapa di Bone. Namun, pembangunan pabrik sabut kelapa di Bone itu, tak bisa direalisasikan karena keterbatasan bahan baku.

Usai menyalami kami satu persatu, Pak JK memberi kami wejangan. Ia menyemangati kami satu persatu. Sebagai penerima Anugerah Pahlawan Inovasi Teknologi, Pak JK mengingatkan untuk terus menebar kebaikan.

Pak JK menyebut pahlawan masa kini, adalah orang biasa yang mampu bekerja luar biasa, melakukan kebaikan melebihi kemampuannya. Dalam lingkup terkecil, ia adalah pahlawan keluarga.

“Karena itu, teruslah menebar kebaikan dan menjadi inspirasi bagi orang lain,” katanya.

Setelah pertemuan pertama itu, saya masih mendapat kesempatan beberapa kali bertemu dengan Pak JK. Makan siang bersama hingga diterima di ruang kerjanya.

Hari ini, Minggu (20/10/2019), Pak JK sudah tak lagi berkantor di Istana Wakil Presiden setelah masa pemerintahannya mendampingi Presiden Joko Widodo berakhir. Doa kami, semoga pak JK selalu dalam lindungan-Nya. Aamiiin…. (ady indra pawennari)

Loading...