Berharap Berkah Vihara Tian Huo Kong di Bazar Imlek Tanjungpinang

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Ada alasan kenapa bazar Imlek selalu dilaksanakan di ruas Jalan Pos, Jalan Pasar Ikan, dan di ujung Jalan Merdeka. Alasan itu ada di poin kesatu dari lima poin di surat warga setempat ke Wako Tanjungpinang H Syahrul.

Tuah atau berkah dari vihara tua, Vihara Tian Huo Kong atau disebut juga Vihara Bahtra Sasana, yang diperkirakan dibangun sekitar tahun 1850-an. Letaknya di ujung Jalan Merdeka!

Itulah inti dari poin kesatu di surat yang diteken puluhan warga setempat tersebut.

Berkah itu yang diharapkan warga Kampung Cina (sebutan kawasan Kota Lama di era kolonial Belanda) di saat datangnya Imlek.

“Bazar Imlek itu sudah dilaksanakan sejak era masa kolonial Belanda di Tanjungpinang. Di era Orde Baru bazar itu hilang bersama perayaan Imlek-nya sekalian,” kata aktivis pemuda di Kampung Bugis, Zainal menjawab suarasiber.com, Selasa (8/1/2019).

Zainal yang juga penggiat seni itu, menambahkan, perayaan Imlek dikembalikan lagi oleh mantan Presiden RI Gus Dur. Dan, di Tanjungpinang gempitanya disambut dengan menghidupkan kembali Bazar Imlek sejak tahun 2004.

“Siapapun pemimpin di kota ini, bazar Imlek tetap dilaksanakan di ruas Jalan Pos, Jalan Pasar Ikan (Pelantar 2) dan di ujung Jalan Merdeka,” imbuh Zainal.

Setelah belasan tahun berlangsung dengan baik, untuk pertama kalinya lokasi perayaan Bazar Imlek dipindahkan ke Jalan Teuku Umar, yang letaknya hanya sepelemparan batu dari Masjid Raya Tanjungpinang.

Baca Juga :

Posisi Geograrfis Kepri Harus Memberi Keuntungan Besar untuk Negeri Ini

Dua Warga Batam Palak Polisi yang Menyamar, Apa yang Terjadi?

9 Bulan Menjabat Kajati Kepri, Asri Agung Masih Ingat Dihajar Ombak Basah Kuyup

KKSS Kepri Kecam Tuntutan Pengusiran Ady Pawennari dari Bumi Bunda Tanah Melayu

“Kurang elok rasanya bazar yang juga menjual segala jenis makanan itu letaknya berdekatan dengan masjid,” jelas Zainal.

Pemindahan itu langsung ditolak warga setempat, yang merasa tak pernah diajak berdialog. Selain diperintahkan untuk sepakat dengan pemindahan.

“Alasannya dipindah karena mengganggu proses bongkar muat di Pelantar 2. Padahal bazar ini malam, dan bongkar muat sudah selesai pukul 17.00,” jelas tokoh Tionghoa Pelantar 2, Acu, yang Senin (7/1/2019) malam sempat diajak berunding di kantor polisi oleh aparatur Pemko.

Dia “dipanggil” karena tetap membuka Bazar Imlek di tempat lama. Sedangkan instruksi Pemko di Jalan Teuku Umar.

Acu dan warga setempat bertekad tetap membuka Bazar Imlek 2019 di tempat lama. Sesuai tradisi. Juga berharap berkah dari Vihara Tian Huo Kong.

Apalagi ada dukungan pernyataan tertulis dari pekerja bongkar muat di Pelantar 2, yang menyatakan Bazar Imlek itu tidak mengganggu aktivitas bongkar muat. Sebagaimana alasan utama yang disampaikan, untuk memindahkan lokasi bazar ke Jalan Teuku Umar. (mat)

Loading...