Meme Perburuk Dampak Berita yang Tidak Akurat

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Selain hoaks atau berita bohong, sebuah peristiwa yang terjadi di Indonesia biasanya segera mendapatkan tanggapan dalam bentuk lain, yaitu meme (baca mem). Bagaimana dampaknya?

Menurut Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo, salah satu narasumber pelatihan Literasi Digital yang digelar BNPT dan FKPT Kepri di Hotel Ibis, Batam, Kamis (5/4/2018), konfirmasi dan verifikasi itu menjadi keharusan agar sebuah berita yang diterbitkan memiliki nilai akurasi yang baik.

Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo. F-ist

Banyak tokoh dan lembaga yang dirugikan akibat berita yang tidak akurat. Bahkan, menjadi viral dan memunculkan sejumlah meme yang memperburuk dampak dari berita yang tidak akurat.

“Berita yang tidak akurat itu hoaks,” kata Yosep.

Yosep mengingatkan agar pekerja pers kampus dan pers umum untuk bersama-sama memerangi hoaks. Menurutnya masih banyak media yang terjebak Hoaks karena tidak memverifikasi serta tidak mengonfirmasi data yang diperoleh oleh wartawannya.

Narasumber lain adalah Kabiro LKBN Antara Batam, Evi Ratnawati yang mengajak pers kampus dan umum memerangi hoaks.

Ketua FKPT Kepri, Reni Yusneli menyebutkan serangan hoaks sudah sangat mengkhawatirkan. “Internet menjadi sarana yang paling rentan dimanfaatkan para teroris dalam merekrut anggota,” katanya. (mat)

Loading...