Bekas Kantor Pengelola di Bidaayu Beralih Fungsi sebagai Tempat Mesum

Loading...

BATAM (suarasiber) – Kesibukan warga Bidaayu yang mengurus rumah yang mereka tempati tak lagi ada di Kantor Pengelola Perumahan Bidaayu milik Otorita Batam (sekarang Dewan Kawasan Batam). Selain tak terawat, bangunan ini menjadi lokasi pacaran.

Ketua Forum Nusantara Bersatu, Asih, menyayangkan hal tersebut. Perempuan ini mengaku sering melintasi bangunan itu untuk memerhatikan secara seksama. “Kebanyakan remaja yang datang, hingga pukul sepuluh malam,” ujar aktivis perempuan yang kerap disapa dengan panggilan Ndoro ini kepada suarasiber.com, kemarin malam.

Ketua Forum Nusantara Bersatu, Asih. f-dok/suarasiber

Asih pun mencoba bertanya kepada beberapa remaja. Jawaban mereka membuatnya terkejut. Ada yang mengatakan aman, tidak diganggu orang lain. Memang, bangunan i memiliki halaman yang luas sehingga tempat nongkrong antar sepasang remaja berjauhan.

“Menyedihkan, karena ternyata bukan hanya malam minggu para remaja memanfaatkan tempat itu untuk pacaran. Malam-malam lainnya juga sama. Ini kan berpotensi merusak moral,” imbuh Sarjana Bahasa Inggris dan juga pendidik ini.

Kegiatan para remaja saat malam hari di area bekas kantor pengelola itu dikuatkan keterangan Wawan, pekerja Mukakuning kepada suarasiber, beberapa malam lalu kira-kira pukul 03.35 WIB. “Saat kami pulang kerja, masih ada remaja yang duduk-duduk berduaan,” katanya.

Baca Juga:

Indra Gunawan Dilantik Menjadi Camat Jemaja Timur

Anggota Komisi I DPRD Kepri Kecam Perilaku Penggunaan Mobil Dinas

Naga, Vokalis Lyla Band Unjuk Kebolehan di Tanjungpinang

Yuk Liburan Seru di Bintan Lagoon Resort, Ada Program Maret Ceria, Lho

Asih menjelaskan, kantor pengelola itu berdiri di atas tanah fasum dekat Pasar Bidaayu. Kantor ini sudah ada sejak 2000-an seiring dengan berdirinya Rumah Sewa Murah dan Kaveling Siap Bangun atau KSB Bidaayu.

Saat masih difungsikan, kantor ini adalah perpanjangan tangan daripada Otorita Batam. Kantor pengelola ini dipindahkan ke Gedung Dewan Kawasan di Batam Centre beberapa tahun silam.

Asih mengenang, kala itu hampir setiap saat ada aksi unjuk rasa warga Bidaayu terkait pengelolaan perumahan yang dinilai amburadul. Bahkan pernah suatu ketika warga akan menyegelnya.

Ditambahkan oleh Asih, kondisi bangunan rusak di beberapa bagian. Air dan listriknya sudah dicabut.

“Saya pernah mencoba menanyakan hal tersebut kepada DK Batam, namun tak ada yang memberikan tanggapan hingga hari ini,” ujar Asih menutup perbincangan. (mat)

Loading...