Bandara Mengubah Tambelan, SDM-nya Jangan Ketinggalan

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Dokter (dr) Bachtiar Moerad, mantan Ketua Ikatan Kerukunan Tambelan (IKT) Jakarta, menyatakan kehadiran bandara di Tambelan membuat daerah ini akan menjadi baru.

Daerah yang sebelumnya hanya bisa ditempuh sekitar 21 jam hingga 24 jam dengan kapal, kini bisa ditempuh sekitar 1 jam dengan pesawat terbang.

“Artinya sudah banyak berubah dari sisi transportasi. Yang harus dipersiapkan, adalah sumber daya manusia di Tambelan sendiri.

Untuk menghadapi setiap perubahan yang nanti akan terjadi ketika bandara itu sudah difungsikan dengan baik,” kata dr Bachtiar di diskusi daring bertema “Meneroka Bandara Tambelan”.

Seminar itu diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Tambelan (HMT) Tanjungpinang, awal pekan ini.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Kepri Syamsul Bahrum membuka seminar itu mewakili Gubernur Kepri.

Pembicara lainnya Ketua IKT Jakarta Hasnidar Hasnan, Ketua IKT Natuna Izwar Asfawi, Ketua IKT Tanjungpinang Admadinata, dan Nukman Adnan, perwakilan IKT Pekanbaru.

Dalam kesempatan itu, Syamsul Bahrum menyatakan, sumber daya Tambelan yang ada saat ini sudah bagus.

Tinggal bagaimana ke depan SDM di Tambelan harus siap dalam mengikuti perubahan perubahan ketika adanya bandara.

Dalam proyeksi pemerintah, ujar Syamsul, Tambelan bisa menjadi kawasan pariwisata ke depan dengan potensi yang ada saat ini.

“Tapi perlu dikemas dengan sebaik baiknya. Agar mampu menarik daya pikat investasi untuk mengembangkan Tambelan.

Misalnya menjadi kawasan wisata, eco tourism dan pertanian,” imbuh Syamsul.

Sedangkan dari Pekanbaru, Nukman Adnan, yang merupakan anak dari mantan Bupati Kepulauan Riau Adnan Kasim, menyatakan siapapun nantinya yang dipilih menjadi nama Bandara Tambelan tidak ada masalah.

Nama-nama yang diusulkan masing masing daerah di Indonesia itu sudah bagus.

“Yang penting manfaat bandara bisa mempe cepat pembangunan di Tambelan,” kata Nukman.

Jika pemerintah memiilih nama Adnan Kasim pihak keluarga, jelas Nukman, sangat mendukung.

“Karena almarhum Adnan Kasim memberikan banyak kontribusi untuk Kepulauan Riau, Riau dan Jambi. Nasionalisme untuk NKRI sangat luar biasa,” jelas Nukman.

Sementara menurut Ketua IKT Jakarta, Hasnidar Adnan, bandara Tambelan harus memberikan manfaat untuk warga Tambelan.

“Kami memang mengusulkan Datuk Kaya Hasnan. Karena jasa beliau untuk warga Tambelan juga banyak. Kami serahkan kepada pemerintah memilih mana yang terbaik untuk bandara itu,” kata Hasnidar.

Iswar Asfawi, dari Ketua IKT Natuna yakin pemerintah memberikan nama bandara Tambelan dengan serius.

“Yang penting adalah pengembangan bandara itu ke depan. Jangan sampai setelah diresmikan, lalu tak maksimal dalam pemanfaatannya.

Itu yang harus kita pikirkan bagaimana hadirnya bandara memberikan dampak positif untuk perekonomian Tambelan,” ujar Iswar.

Bandara Tambelan sudah selesai dibangun pemerintah pusat melalui Kemenhub dengan dana APBN penuh sekitar Rp300 miliar.

Tak hanya membangun fisik Bandara, Kemenhub juga menyiapkan perangkat SDM sepenuhnya.

Sejumlah putra-putri Tambelan dididik dan diberi ilmu. Sehingga mereka menguasai operasional Bandara Tambelan. Ilmu yang mereka kuasai berstandar internasional dan bisa diterapkan di semua Bandara di dunia.

Gubenur Kepri Isdianto berencana akan mengunjungi Tambelan dijadwalkan Agustus 2020.

“Mungkin saat peresmian nanti kita akan nginap semalam di Tambelan. Karena itu kampung istri saya,” ujar Isdianto, saat menerima Himpunan Mahasiswa Tambelan pada 19 Juli 2020 di Gedung Daerah, Tanjungpinang. (opa)

Loading...