Bisnis Hotel dan Resort di Lagoi, Bintan, Kepri Hampir Mati!

Loading...

BINTAN (suarasiber) – Belasan hotel dan resort bintang lima yang berada di kawasan Lagoi, Bintan, Provinsi Kepri terancam tutup dan mati. Jika dalam waktu beberapa bulan ke depan, tidak diinapi wisatawan asing.

Saat ini, belasan hotel dan resort yang setiap tahunnya mampu menyetor ratusan miliar rupiah ke kas pendapatan Kabupaten Bintan, sudah pingsan.

Megap-megap seperti ikan kekurangan oksigen di dalam akuarium. Sudah nyaris bangkrut.

Pasalnya, sejak sekitar 4 bulan terakhir tak lagi dibolehkan menerima kunjungan wisman. Atau, sejak terbitkan Permenkumham No 11 tahun 2020 di Maret lalu.

Padahal, hotel dan resort di Lagoi nyaris sekitar 95 persen hidup dari kunjungan wisman.

Dikuncinya pintu masuk WNA oleh Menkumham, membuat semua hotel dan resort bertahan hidup dengan sisa-sisa tenaga yang ada.

Pengurangan karyawan tak terhindarkan, untuk bertahan hidup. Termasuk resort sekuat Banyan Tree Group, juga sudah mengurangi karyawan.

Dalam beberapa hari ke depan atau bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, 31 Juli 2020, resort Bintan Lagoon pun akan memberhentikan semua karyawannya. 

Ribuan Pekerja Terancam Jadi Pengangguran

Ada sekitar 4.500 orang – 5.000 orang pekerja di semua hotel dan resort di Lagoi. Semuanya akan diberhentikan, karena hotel dan resort akan bangkrut.

Jika sampai beberapa bulan ke depan,  Menkumham tidak mengizinkan wisman masuk ke Lagoi.

Manajemen Bintan Resort Cakrawala selaku pengelola kawasan wisata Lagoi, sudah berteriak nyaring. Menyuarakan kesiapan menerima wisman.

Teriakan itu disuarakan ke Pemkab Bintan dan juga ke Pemprov Kepri.

Pemprov Kepri pun melalui gubernur juga sudah berteriak melalui surat ke Menkumham tanggal 24 Juni 2020. Minta Menkumham segera mengizinkan wisman masuk ke Lagoi, Bintan.

Akan tetapi hingga berita ini ditulis, belum ada jawaban dari Menkumham. Dan, sebelum jawaban itu ada, ratusan orang karyawan resort Bintan Lagoon bersiap-siap menjadi pengangguran.

Kadisbudpar Bintan Wan Rudy Iskandar, mengatakan semua proses sudah dilalui. Mulai dari kesiapan manajemen di Lagoi, menerima wisman dengan standar kesehatan.

Surat resmi ke Pemkab, ke Pemprov dan Gubernur Kepri pun sudah menyurati Menkumham.

“Semoga Menkumham segera merevisi Permenkumham dan mengizinkan wisman datang ke Lagoi. Jika tidak, ada banyak resort dan hotel yang terancam mati.

Saat inipun mereka sudah susah payah untuk bertahan hidup,” kata Wan Rudy menjawab suarasiber.com, Rabu (29/7/2020).

Ironi di Tengah Krisis

Tanpa wisman, Lagoi dipastikan akan mati. Karena berharap kunjungan wisdom juga sangat sulit. Mengingat harga tiket pesawat dari Jakarta ke Tanjungpinanb yang gila-gilaan.

Dalam pengamatan redaksi, tiket pesawat saat ini hanya bisa dinikmati segelintir orang. Yang setiap berangkat dibiayai APBD alias menggunakan SPPD (perjalanan dinas). Seperti pejabat eksekutif dan legislatif.

Tak sulit untuk mengetahuinya. Cukup dengan memerhatikan media sosial yang digunakan staf pendamping perjalanan dinas atau status WhatsApp-nya. Biasanya mereka akan show ada di mana.

Status yang ironis dengan kondisi Lagoi yang hampir mati. Dan, mereka memamerkan nikmatnya SPPD di tempat lain.

Semoga saja Menkumham segera mengizinkan wisman datang. Dan, Lagoi hidup lagi. Sehingga, semua bisa pamer happy. Bukan itu ke itu saja yang pamer. (mat) 

Loading...