TANJUNGPINANG (suarasiber) – Pengguna kapal feri trip terakhir (last ferry) dari Tanjungpinang, Ibu Kota Provinsi Kepri ke Batam, kaget. Karena, setibanya di Pelabuhan Telagapunggur, Batam harus mengisi kartu formulir kewaspadaan.
Yang bikin kaget, formulir itu diisi secara elektronik.
Setiap penumpang yang baru turun dari kapal feri dan akan masuk terminal penumpang, harus antre dan membuka ponsel android masing-masing, Selasa (16/6/2020).
“Bapak-bapak, ibu-ibu kenapa belum dibuat? Apakah tidak diberi tahu sewaktu berangkat dari Tanjungpinang?” tanya seorang petugas perempuan.
Semua penumpang kapal feri pun kompak menjawab, “Tidak!”
Karena sejak membeli tiket di pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, naik ke kapal dan sepanjang perjalanan sama sekali tidak ada pemberitahuan soal itu.
Sedangkan eHAC harus tetap diisi, sehingga mau tidak mau para petugas membantu mengarahkan mereka. Untuk menginstal aplikasi eHAC (elektronic Health Alert Card (eHAC) dari play store di ponsel masing-masing.
Bagi yang biasa menggunakan android, tak sulit menginstalnya. Yang kemudian dilanjutkan dengan mengisi data yang diperlukan dan diawali dengan mengisi alamat email.
Petugas juga membantu mengarahkan para penumpang kapal feri itu, saat mengisi pertanyaan-pertanyaan yang ada. Sebentar saja sudah selesai.
Masalahnya bagi tak biasa menggunakan android dan atau tidak punya android atau tidak punya alamat email.
Antre panjang pun tak terelakkan di pintu masuk terminal feri di Telagapunggur itu.
“Kenapa tidak beritahukan dari Pinang tadi. Kalau begini kan jadi repot,” ketus Indra seorang penumpang kapal.
Mengingat kondisi itu, antrean panjang dan nyaris berdesakan tak terhindarkan. Berulangkali petugas mengingatkan agar mereka menjaga jarak. Dan, berulangkali pula peringatan itu diabaikan. (mat)
