Kapolda Kepri Irjen Tabana Bangun Luncurkan Buku Bertepatan dengan Hari Bhayangkara ke-77

Loading...

Suarasiber.com – Kapolda Kepulauan Riau Irjen Pol Drs. Tabana Bangun MSi meluncurkan buku berjudul “Nilai Budaya Masyarakat Kepulauan Riau dalam Perspektif Binkamtibmas”.

Peluncuran buku ini digelar di Gedung Graha Lancang Kuning Polda Kepri pada Sabtu (1/7/2023). Bertepatan dengan Hari Bhayangkara ke-77 tahun 2023.

Buku ini merupakan hasil penelitian selama hampir 6 bulan oleh Irjen Tabana Bangun saat bertugas di Kepri. Fokus tulisan dalam bukunya adalah kebersamaan dalam masyarakat Kepri, yang ingin diabadikan dalam bentuk buku sebagai dokumentasi penting untuk meningkatkan kamtibmas yang baik.

Kepri dipandang sebagai miniatur Indonesia yang menjunjung tinggi kebhinnekaan, keamanan, saling menghargai, gotong royong dan kerja sama.

Buku tersebut melibatkan narasumber dari tokoh pemerintah dan tokoh masyarakat pemuda yang memberikan pandangan mereka mengenai kebersamaan dan sinergi yang terbangun di Kepri. Dalam perspektif kamtibmas, penulis buku sangat memperhatikan nilai-nilai budaya yang telah berkembang sebagai warisan yang harus diperhatikan.

Buku ini terdiri dari 8 bab yang mengupas berbagai aspek terkait kamtibmas di Kepri. Bab pertama membahas pembinaan kamtibmas dan peran suku bangsa serta masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan.

Bab dua menggambarkan tren gangguan kamtibmas di Kepri, termasuk penanganan tindak pidana dan analisis kasus kejahatan.

Selanjutnya, bab tiga membahas potensi kerawanan di Kepri dengan memperhatikan pengaruh geografis dan kondisi sosial. Bab empat membahas pembinaan kamtibmas dan peran serta masyarakat, dengan penekanan pada pendidikan masyarakat dan sikap pemerintah Provinsi Kepri beserta para pemangku kepentingan terkait.

Bab lima membahas isu pluralitas di Kepri dan pandangan berbagai etnik terhadap kamtibmas. Di bab ini dijelaskan tentang Kepri sebagai provinsi multikultural, konsep pluralitas, semangat toleransi, serta sikap masyarakat Melayu Kepri dalam menerima pluralitas.

Bab enam menjelaskan tentang kearifan budaya masyarakat Melayu dalam perspektif kamtibmas, termasuk implementasi kearifan lokal dan peran musyawarah mufakat. Bab tujuh membahas kamtibmas dalam perspektif berbagai agama, mencakup pandangan agama, kerukunan beragama, potensi gangguan dari ekstremisme, dan pandangan terhadap intoleransi dan radikalisme terakhir, yakni bab delapan, membahas prinsip hidup masyarakat dalam berbagai etnik yang berbaur dalam kehidupan sehari-hari.

“Terima kasih kepada narasumber yang memberikan bahan untuk tulisan sehingga mendapatkan gambaran tentang nilai-nilai yang dianjurkan di tengah masyarakat Kepri sehingga pembinaan Kamtibmas dapat berjalan dengan baik,” ungkap Irjen Tabana Bangun saat diwawancarai wartawan.

Terima kasih juga disampaikannya kepada Pemprov Kepri dan kabupaten/kota di provinsini. (***/masjai)

Editor Yusfreyendi

Loading...