Saat Perupa Kepri “Bertemu” di Sebuah Grup WA, Bahas Keresahan Sekaligus Harapan

Loading...

Suarasiber.com – Entah kapan ada pameran lukisan, taman kota indah yang dikerjakan para perupa di Kepri, atau setidaknya satu tempat representatif yang bisa menjadi tempat ngumpul dan berkarya.

Itu hanya sedikit dari banyaknya obrolan yang setiap hari memenuhi ruang maya bernama Dewan Seni Rupa Kepri. Salurannya digunakan yang paling mudah dan hampir semua pemilik smartphone memilikinya, yaitu grup WhatsApp.

Suarasiber yang berkesempatan ngobrol dengan salah satu anggota grup tersebut, Zainal Hafizhin dari Batam mengatakan grup ini dibuat sebagai wadah komunikasi antarperupa di Kepri.

Grup WA ini dibentuk sekitar seminggu lalu, saat ini sudah ada 12 orang yang menjadi anggotanya. Semuanya adalah orang orang yang bergelut dengan dunia pahat dan seni lukis yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Kepri.

Gasing sebagai permainan tradisional Melayu di Kepri dalam sebuah lukisan karya perupa kepri. Foto – wa grup dewan seni rupa kepri

Zainal lantas menunjukkan sejumlah chat beberapa anggota. Selain kalimat, beberapa mengirimkan karya-karyanya.

Ada Muhammad Amin, tokoh seni rupa Kepri yang masih aktif melukis sampai hari ini. Ia menampilkan lukisan-lukisannya serta monumen khas Melayu yang pernah dibuatnya di Kota Batam.

Lalu Mohd Sadu dari Tanjungpinang yang juga menunjukkan karya lukisnya berupa hiasan untuk pagar rumah. Pria ini juga mengirimkan tautan ke Youtube miliknya.

Juga ada Feri dari Dabo Singkep yang lebih ke seni pahat dan sejenisnya. Pria ini menginformasikan, ia memiliki stok kayu alami yang bisa digunakan untuk berbagai karya seni.

Zainal mengatakan, Grup WA Dewan Kesenian Kepri mencoba untuk mengumpulkan gagasan bagaimana para perupa bisa mengembangkan dunia mereka secara nyata.

Seorang perupa di kepri melukis pagar rumah dengan sepasang burung di tengah dedaunan hijau. Foto – wa grup dewan seni rupa kepri

“Sepertinya Kepri ini tak memiliki perupa, padahal banyak. Banyak putra daerah asli Kepri yang bakat dan talentanya luar biasa di bidanf seni rupa, namun untuk berkumpul atau pameran bersama belum pernah ada,” ujarnya, Sabtu (10/6/2023).

Terbentuknya grup WA yang kemudian diikuti dengan dibuatnya fanspage Dewan Seni Rupa Kepri di Facebook ini adalah langkah awal untuk membentuk semacam komunitas resmi ke depan.

“Kalau membaca chat-chat dari teman-teman perupa, terlihat kerinduan mereka untuk bisa berkarya secara nyata. Ada keresahan karena selama ini kami nyaris tak tersentuh, namun ada juga semangat dan harapan suatu hari anak-anak Kepri diperhitungkan karyanya,” imbuh Zainal.

Meja-meja kayu dengan bentuk yang eksentrik sepert ini juga bisa dibuat di kepri. Foto – grup wa dewan seni rupa kepri

Suarasiber kemudian mencoba menghubungi seorang pelukis jebolan ISI yang tinggal di Bantul, Andi.

Ia mengapreasiasi upaya para perupa di Kepri yang ingin bangkit dan menunjukkan bahwa setiap daerah seharusnya memang memiliki perkumpulan yang kuat. Hanya dengan pameran atau event serupa karya seni rupa sebuah daerah akan dikenal orang lain.

“Kolektor dari luar negeri itu banyak, termasuk dari Singapura. Mereka biasanya datang saat ada event seni rupa di Yogyakarta. Nah, kalau di Kepri ia mendapatkan apa yang dicari, tidak menutup kemungkinan akan ke Kepri saja karena jaraknya dekat,” tutur pelukis yang sering mengikuti pameran ini.

Di ujung percakapan, Zainal mengatakan ia dan teman-temannya masih menunggu perupa lain di Kepri yang ingin bergabung. Caranya dengan mengirimkan pesan ke nomor 0811 776 603 selanjutnya akan ditambahkan ke anggota grup. (syaiful)

Editor Yusfreyendi

Loading...