Ciptakan Alat Pendeteksi Formalin, Boraks dan Pewarna Sintetis, 2 Siswi MAN Harumkan RI di Kancah Internasional

Loading...

Suarasiber.com – Dua pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kudus, Almas Fauziah dan Sekar Arum Kinasti, membawa nama harum Indonesia di kancah internasional.

Keduanya meraih medali emas Internasional Exhibition for Young Inventors 2021 yang berlangsung online pada 1 November 2021 lalu.

Lomba ini diikuti puluhan peneliti muda dari berbagai negara, antara lain: Rusia selaku tuan rumah, Singapura, Jepang, Hongkong, China, India, dan Italia.

Almas dan Sekar menciptakan alat pendeteksi zat berbahaya yang terkandung pada makanan. Bahan ujicobanya ekstrak ubi ungu, bunga talam dan bunga pacar air. Benda tersebut dimasukkan dalam refill ballpoint.

Alat yang diciptakan ini mampu mendeteksi kandungan zat formalin, boraks, serta pewarna sintesis dalam makanan.

“Ide awalnya, kami banyak mendengar berita tentang adanya oknum yang tidak bertanggung jawab yang menaburkan zat makanan berbahaya dalam makanan yang mereka jual. Itu dapat mengakibatkan kerusakan kesehatan dalam jangka waktu yang panjang,” ujar Almas Fauziah di Kudus, Minggu (14/11/2021).

Mahalnya alat pendeteksi zat berbahaya pada makanan juga menjadi motivasi bagi keduanya. Dengan alat buatannya, akan banyak watga bisa memanfaatkannya.

Menurut Sekar Arum, penelitian ini awalnya dilakukan pada 2020 untuk persiapan mengikuti kompetisi invensi internasional yang dilaksanakan LIPI (sekarang BRIN).

Riset ini kemudian dikembangkan lagi selama sebulan pada 2021 untuk mengikuti ajang internasional. “Alhamdulillah berhasil meraih medali emas,” tuturnya.

Pembimbing Tim Detective PEN MAN 2 Kudus Widayanto mengapresiasi prestasi siswanya. Menurutnya, siswa MAN 2 Kudus dibekali dengan berbagai macam pengetahuan sesuai visi misi madrasah, yaitu madrasah berbasis riset.

Setiap siswa MAN 2, dari kelas 10 sudah dirancang untuk mendapatkan ide penelitian sesuai minat dan karakter masing-masing.

“Di situlah kita memfasilitasi dan mendukung, mengajarkan bagaimana mereka bisa berkembang dan mampu berkompetisi dengan sekolah dan madrasah lain,” paparnya.

“Hasil riset ini baru berhasil mendeteksi tiga zat. Ke depan, riset ini akan dikembangkan untuk bisa mendeteksi zat lain,” sambungnya. ***

Editor Yusfreyendi

Loading...