Pilkada Bintan Lawan Kotak Kosong, Bukti Rakyat Cuma Jadi Obyek Ritual Politik

Loading...

BINTAN (suarasiber) – Fenomena kotak kosong mulai terlihat di sejumlah daerah yang akan menggelar Pilkada 2020. Salah satunya di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.

Rumor calon petahana akan berhadapan dengan kotak kosong, bahkan sudah ditiupkan sejak jauh-jauh hari.

Jika rumor itu benar, maka benarlah pendapat yang berkembang. Bahwa, rakyat hanya obyek ritualitas politik.

“Pilkada melawan kotak kosong, ruh kontestasi Pemilukada serta merta akan berkurang.

Tidak ada dinamika pemilihan. Rakyat pada akhir hanya dijadikan objek ritualitas politik.

Untuk memilih tanpa ada pilihan,” kata Shahril Budiman MPM, pengamat politik di Provinsi Kepri menjawab suarasiber.com, Senin (20/7/2020).

Shahril yang juga akademisi di Stisipol Raja Haji Tanjungpinang, menambahkan Pemilukada melawan kotak kosong akan menjadi fenomena sendiri.

Tanda Tanya

Fenomena yang menimbulkan tanda tanya. Apakah ini cermin dari keberhasilan konsensus demokrasi antara petahana dengan masyarakat?

Sehingga, tidak muncul rekonsiliasi partai-partai politik di luar rancangan partai pengusung saat ini. Untuk mengusung pesaing bagi petahana.

Atau, ada keberhasilan konsensus petahana di dalam meraih kendaraan partai politik. Sehingga kans tiket bagi calon lainnya semakin tertutup.

“Jika ini benar, maka pola kaderisasi partai politik di dalam mengorbitkan tokoh partai menjadi PR rumah tangga.

Karena, lebih memilih untuk memberikan ruang kekuasaan kepada petahana, ketimbang bersaing untuk Pemilukada,” ujar Shahril.

Ada juga kemungkinan lainnya, imbuh Shahril, popularitas dan elektabilitas petahana begitu tinggi.

Sehingga, kandidat di luar petahana dan juga partai politik di luar partai pengusung, enggan berspekulasi.

Untuk mendorong kadernya untuk maju di dalam kontestasi Pilkada Bintan, Desember 2020. 
Jika nanti terjadi Pilkada Bintan 2020 melawan kotak kosong, maka sisi pilihan masyarakat menjadi minim. Walaupun pencoblosan tetap dilakukan. 
Padahal, mekanisme pemilihan langsung saat ini trennya memberikan multi pilihan kepada masyarakat. Untuk menentukan dan mendapatkan kepala daerah yang berkualitas. 

Dampak Ekonomi

Menjawab dampak fenomena kotak kosong terhadap ekonomi, Shahril, menjelaskan bagi pelaku usaha dengan adanya pilkada, akan memberikan dampak kepada iklim usaha melalui serangkaian kebijakan daerah.

Shahril mengimbuhkan, potret perekonomian Bintan yang terpuruk saat pandemik, terutama penerimaan daerah dari sektor pariwisata, akan jadi PR besar bagi kandidat.

Untuk meramu strategi ketahanan ekonomi daerah memasuki new normal. Apalagi, prediksi pemulihan awal sektor usaha pada kuartal ke-2 tahun 2020, belum menunjukkan peningkatan signifikan.

“Apa terobosan besar yang dirancang, akan dinantikan dalam memberikan dampak kepada sektor usaha dan kehidupan sosial masyarakat,” jelasnya. (mat) 

Loading...