Sultan Hamid II, Perancang Lambang Negara Garuda Pancasila yang Berdarah Arab

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Sultan Hamid II yang bernama lengkap Syarif Abdul Hamid Alkadrie, adalah perancang lambang negara Garuda Pancasila. Yang hari ini, Senin (1/6/2020) diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

Hasil rancangan Sultan Pontianak 1945 – 1978 yang punya darah Arab dan Indonesia ini, digunakan hingga sekarang.

Meski memiliki karya nyata, namun hingga sekarang Sultan Hamid II, belum dinyatakan sebagai pahlawan nasional. Walaupun, sudah berkali-kali diajukan untuk mendapatkan gelar tersebut.

Dari penelusuran redaksi suarasiber.com, Sultan Hamid II dilahirkan di Pontianak, 12 Juli 1913 dan meninggal di Jakarta 30 Maret 1978.

Hamid II adalah anak dari Sultan Pontianak, Syarif Muhammad Alkadrie dan Syecha Jamilah Syarwani. Saat dia menjabat sultan, Kesultanan Pontianak bergabung dengan Republik Indonesia.

Foto – wikipedia

Dan, di 17 Desember 1949 diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai Menteri Negara Zonder Portofolio. Saat itulah dia mendapatkan tugas khusus dari Soekarno.

Dia diminta untuk merancang Lambang Negara Indonesia. Sekaligus menjabat Ketua Panitia Lencana Negara. Tim yang merancang dan merumuskan lambang negara.

Hasil rancangan kemudian diserahkan ke Soekarno, yang selanjutnya menyerahkan ke M Hatta selaku Perdana Menteri RIS.

Setelah melalui berbagai penyempurnaan, Garuda Pancasila diperkenalkan pertama kali Februari 1950.

Namun, saat itu kepala garuda masih tidak berjambul dan cakarnya di belakang. Gambar ini kemudian disempurnakan lagi dengan memberinya jambul dan cakarnya di depan.

Setelah disempurnakan, barulah tanggak 20 Maret 1950, lambang negara Garuda Pancasila resmi digunakan hingga saat ini. Sedangkan perancangnya, Sultan Hamid II yang dimakamkan di Pontianak, masih diperjuangkan sebagai pahlawan nasional. (mat)

Loading...