Kehangatan “Rumah Perubahan” Tak Goyah oleh Provokasi Berbentuk Baliho

Loading...

Suarasiber.com – Rumah yang terletak di Kampung Mentigi, Tanjunguban, Bintan itu berdiri di atas laut. Kerap disebut dengan rumah pelantar dan banyak ditemukan di kawasan pesisir di Kepri.

Ukuran rumah itu sekitar 40-an meter persegi dengan dinding dan lantai terbuat dari papan punya 2 kamar, 1 ruang tamu, 1 ruang tengah merangkap dapur. Dan, sebuah teras tanpa dinding.

Hanya pagar papan setinggi semeter sebagai pendinding, agar jika terpeleset tidak jatuh ke laut. Di atas pagar papan itu ada jaring ikan untuk dindingnya.

Untuk masuk ke rumah itu ada pelantar papan bekas yang panjangnya sekitar 3 meter dan lebar semeter. Dan, diapit oleh dinding rumah warga lainnya.

Jika dilalui beberapa orang sekaligus, pelantar papan itu bergoyang-goyang. Sama bergoyangnya dengan pelantar kayu di belakang rumah yang mengarah ke laut.

Sebelum menemui pelantar papan itu, setiap pengunjung rumah harus melalui gang sempit dari beton. Panjangnya sekitar 50-an meter.

Rumah Perubahan

Di rumah sederhana itulah, Cabup Bintan nomor urut 2 di Pilkada 2020, H Alias Wello resmi berdomisili saat ini. Alamat KTP-nya pun di rumah itu.

Terkesan sulit ditemukan, meski sebenarnya tak terlalu sulit. Asal tahu saja letak lapangan sepakbola Mentigi.

Dari tepian lapangan bola ada jalan tanah sekitar 200-an, yang menuju ke arah Surau Al Majid. Jalan tanah itu cukup dilalui satu unit mobil.

Setelah menjumpai surau kecil itu, bisa langsung menemui gang pelantar beton yang diapit dinding rumah warga.

“Ini rumah aku sekarang. Cukup nyaman bagi aku,” kata Alias Wello saat suarasiber.com menjenguk masuk, Selasa (3/11/2020).

Saat bersilaturahmi dengan warga sekitar menjelang doa selamat masuk rumah di surau, Alias Wello kembali menyebut kalimat itu.

Pelantar goyang yang jadi jalan masuk ke Rumah Perubahan di Kampung Mentigi. F mat 

Rumah itu memang sederhana, tapi sudah sangat lebih baik dibanding yang pernah ditinggalinya saat dia kecil hingga remaja dan dewasa di Dabo, Singkep.

Mengharamkan Judi dan Narkoba

Secara terbuka dia menceritakan masa lalunya yang serba kekurangan. Berbalut kemiskinan. Namun, bahagia karena dekat dan hangatnya hubungan persaudaraan dengan adik beradik serta tetangganya.

Hubungan hangat seperti itu yang diinginkannya dan diperolehnya di Kampung Mentigi, Tanjunguban.

Walaupun tanpa diduganya, ada yang berusaha mengusik kehangatannya di rumah itu. Dengan menempelkan baliho posko pemenangan paslon nomor 1 di dinding depan rumah tetangganya.

Baliho yang terkesan sengaja memancing amarah Alias Wello. Namun, Alias Wello yang sudah berkali-kali hampir mati tenggelam di laut itu tetap tenang.

Pengusaha sukses tapi tetap sederhana, rendah hati dan mengharamkan judi serta narkoba itu, memilih mengedepankan logika.

Segala pancingan dan gangguan itu dia abaikan demi perubahan terbaik, untuk masyarakat Kabupaten Bintan. Dan, dimulai dari Rumah Perubahan di Kampung Mentigi, Tanjunguban. (mat)

Loading...