Jang Hansol, YouTuber Korea Ungkap Video Jenazah ABK WNI Dibuang ke Laut
TANJUNGPINANG (suarasiber) – Pemilik akun YouTube Korea Reomit, Jang Hansol menjadi pembicaraan warga Indonesia. Semua karena videonya yang mengungkap dibuangnya ABK WNI oleh kapal China.
Adalah video di kanal yang diunggahnya Rabu, 6 Mei 2020 penyebabnya. Menurut Hansol, video tersebut dibuat lantaran dirinya mendapatkan banyak permintaan dari pengikutnya di Instagram.
Mereka berharap Hansol bersedia menerjemahkan sebuah berita di televisi MBC yang menayangkan sebuah kapal China membuang jenazah ABK asal Indonesia yang dibuang ke luat. Diterjemahkan Hansol, hal itu dilakukan setelah ABK bersangkutan menderita sakit.
Dilihat suarasiber Kamis, 7 Mei 2020, video berjudul BERITA TRENDING DI KOREA YANG BAKAL BIKIN ORANG INDONESIA NGAMUK! sudah dilihat 2,7 juta warganet.
Siapakah Jang Hansol? Ia adalah lelaki kelahiran Korea namun besar di Malang, Jawa Timur karena ortunya pindah ke kota sejuk ini. Lama, 16 tahun ia di Malang sehingga bahasa Jawanya medok banget. Ia juga pernah tinggal di Jakarta 2 tahun.
Sebenarnya Jang Hansol sudah terkenal bahkan sebelum videonya tentang ABK WNI dibuang ke laut. Video-videonya di YouTube banyak yang membahas tentang aktivitas, termasuk bagaimana ia napak tilas di Malang.
Ia juga bertemu dengan teman-teman sekolahnya, guru-gurunya bahkan warung tempat ia sering jajan.
Menurut Hansol ia tak pernah menyesal tinggal di Indonesia. Seperti dikatakannya seperti ini, Mamaku waktu itu berpikir kita harus belajar tentang Indonesia. Aku nggak pernah menyesali atau merasa itu keputusan jelek. Aku senang bisa ngomong bahasa Indonesia dan Jawa.
Namun yang menjadikan ia dikenal lantaran kemampuannya berbahasa Jawa fasih alias medok. Tentang kecintaannya terhadap Indonesia Hansol mengaku, Korea dan Indonesia sama-sama berarti baginya.
Di Korea, ia masih kerap menggunakan Bahasa Jawa dengan kakak perempuannya, sementara orang tuanya menggunakan bahasa Korea.
Baru-baru ini bersama komunitas, Hansol menggalang dana untuk Covid-19 di Indonesia dan terkumpul Rp50 juta. (man)
