Ketahui Fakta tentang Lumba-lumba, Yuk…

Loading...

Lumba-lumba adalah jenis mamalia yang hidup berkelompok di perairan laut dan sungai. Lumba lumba paus dan porpois dapat dikelompokkan dam sebuah ordo yaitu Catacea.

Kata Catacea berasal dari bahasa latin yaitu cetus yang berarti hewan yang besar dan bahasa yunani yaitu ketos berarti monster laut. Hewan-hewan dari ordo Cetacea adalah hewan menyusui yang sepanjang hidupnya ada di perairan dan telah melakukan berbagai adaptasi untuk kehidupan di lingkungan ini.

Tubuhnya berbentuk seperti torpedo (streamline) tanpa sirip belakang. Sirip depannya mengecil dan memiliki sebuah ekor horisontal yang kuat untuk bergerak seperti baling-baling perahu. Lubang hidungnya (blowhole) berubah menjadi lubang peniup pada bagian atas kepalanya.

Lubang ini berguna untuk pernapasan pada saat hewan itu berenang di permukaan air Lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar, sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada di depan lumba-lumba, sehingga terhindar dari benturan.

Teknologi ini kemudian diterapkan dalam pembuatan radar kapal selam.

Makanan

Mereka makan hampir setiap hewan yang ada di laut, mulai dari cumi-cumi, berbagai jenis ikan, seperti ikan Mackerel, Cod dan Herring, juga ikan-ikan kecil hingga plankton. Lumba-lumba juga makan udang serta krustasea lainnya.

Lumba-lumba yang lebih besar bahkan mengonsumsi paus pembunuh dan beberapa mamalia laut yang lain, seperti anjing laut dan singa laut, terkadang juga penyu.

Umumnya, kebutuhan makan lumba-lumba dewasa setiap harinya berkisar antara 4 hingga 5% dari bobot tubuhnya. Sementara lumba-lumba yang sedang menyusui membutuhkan makanan per hari sebesar 8% dari bobot tubuhnya.

Tahukah kalian? Ternyata lumba-lumba tidak mengunyah hewan yang dikonsumsinya, mereka langsung menelan bulat-bulat makanannya dan biasanya mencari makan bersama kelompok nya

Ancaman bagi lumba – lumba

  • Climate change, disebut juga dengan perubahan iklim. Ini merupakan dampak akibat global warming di mana suhu bumi semakin panas. Kemungkinan terjadi bahwa lumba-lumba tidak akan dapat bertahan jika kenaikan suhu terus berlangsung karena akan mempengaruhi system hidupnya.
  • Limbah, sampah (plastic), pertambangan. Hewan ini mengiranya ubur-ubur, makanan yang disukainya. Hewan-hewan juga dapat terjerat dalam tumpukan plastik. Plastik bisa menyebabkan kematian karena tak mampu dicerna. Ketika hewan mati, plastiknya tetap tak terurai dan meracuni hewan lainnya.
  • Alat tangkap nelayan berupa pancing listrik memiliki generator untuk menyalurkan energi listrik pada baterai yang disalurkan ke dalam air. Alat ini memanggil dan menyetrum ikan sekaligus melumpuhkannya. Lumba-lumba dapat tenggelam dan mati ketika mereka tidak sanggup berenang ke atas permukaan air untuk bernafas. Kematian juga bisa karena bom dan sianida.
  • Perburuan lumba-lumba yang berlebihan juga memicu berkurangnya jumlah lumba-lumba di lautan. Lumba-lumba ditangkap untuk dimasak, dibuat hewan atraksi. Di Jepang, menangkap dan membunuh lumba-lumba bahkan menjadi tradisi.

Habitat

Habitat dan faktor habitat yang menyatakan bahwa pada dasarnya perairan Indonesia merupakan bagian penting dari kawasan perairan Indo-Malaya dan akibatnya ada beberapa lumba-lumba yang penyebaranya tidak hanya di perairan Indonesia saja tetapi juga di perairan Indo-Malaya.

Distribusi lumba-lumba di dunia dipengaruhi oleh kondisi lingkungan termasuk kondisi oseanografi, seperti salinitas, suhu permukaan laut & payne dan kedalaman laut lumba-lumba sesekali dijumpai sekitar ekosistem terumbu karang. Terumbu karang merupakan daerah yang paling penting bagi beberapa spesies ikan karang.

Ikan-ikan karang yang berukuran kecil, krustasea, dan cumi-cumi yang masuk kedalam kelompok moluska hidup pada daerah trumbu karang yang merupakan makanan untuk lumba-lumba

Fakta menarik mengenai lumba – lumba

Fakta 1: Gigi Runcing
Beberapa jenis lumba-lumba memiliki gigi lebih banyak dan lebih panjang dibanding buaya. Ada jenis lumba-lumba yang memiliki gigi panjang sebanyak 250 buah. Namun lumba-lumba tidak suka menggigit manusia.

Fakta 2: Membantu Nelayan
Lumba-lumba sering berkerumun di sekeliling kapal nelayan sembari berloncatan. Mereka menuntun ikan masuk ke dalam jaring nelayan. Di Brazil, lumba-lumba hidung botol memberi tanda ketika jaring nelayan telah penuh dengan ikan.

Fakta 3: Nama Panggilan
Lumba-lumba berkomunikasi dengan “peluit” dan menggunakan “nama” untuk mengidentifikasi satu sama lain. Beberapa ilmuwan menduga bahwa lumba-lumba memiliki tanda panggilan khusus dan menggunakan salam khusus ketika berpisah dengan kawannya.

Fakta 4: Bidan Penolong
Ketika induk lumba-lumba hendak melahirkan, seekor lumba-lumba berperan bagaikan “bidan”, yakni berjaga dan menolong persalinan. Setelah bayi lumba-lumba lahir, “sang bidan” membantu mengasuh bayi lumba-lumba. ***

Penulis Jessy Mareta Antoni, Jurusan Budidaya Perairan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Loading...