Maliki, yang Kaki Kanannya Tinggal Tulang Berbalut Perban Kini di RSUD Provinsi Kepri

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Maliki (10), anak yatim asal Desa Marok Tua, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, akhirnya tiba di RSUD Raja Ahmad Tabib Provinsi Kepri, di Tanjungpinang, Senin (30/9/2019) pagi.

Untuk perawatan kaki kanannya yang membusuk karena terbakar sejak Ramadan lalu. Ditemui suarasiber.com, Maliki masih menunggu panggilan pemeriksaan di ruang tunggu pemeriksaan di lantai dua.

Mengenakan baju kemeja biru dan berkain sarung bercorak kotak-kotak hijau hitam, Maliki yang sudah tiba di Kota Tanjungpinang akhir pekan lalu, tampak tak berdaya di atas brankar dorong.

Di bawah kain sarung yang dinaikkan sebatas lutut, kaki kanan Maliki tampak dibalut kain perban yang warnanya tak lagi putih. Sorot mata di wajahnya yang tampan dengan hidungnya yang mancung, terlihat sayu.

Meski begitu, ada harapan terpancar dari sorot mata yang cekung di balik tubuh kurus kering bocah malang ini. Harapan agar kaki kanannya yang kini tinggal tulang berbalut perban bisa pulih.

Kaki kanannya memang hanya tinggal tulang yang dibungkus perban, bukan kulit!

Ada secercah harapan untuk pemulihan kaki Maliki, yang bercita-cita jadi polisi. Harapan untuk pulih, harapan bisa bermain lagi dengan teman-temannya. Dan, ada harapan tak lagi buang air kecil di botol, dan buang air besar di dalam kantong, yang sudah dijalani berbulan-bulan lamanya.

Walau sempat dirawat di rumah sakit ini,dengan biaya BPJS, usai terbakar. Namun, ketiadaan biaya hidup selama menjalani perawatan di Tanjungpinang membuatnya harus pulang ke rumah kontrakan ibunya di Marok Tua, Singkep.

Ibunya cuma menjual jasa mencuci pakaian dengan upah tak menentu. Sedangkan kakaknya cuma juga tak punya pendapatan tetap. Dirawat di rumah dan tanpa penanganan medis, kondisi kaki Maliki memburuk.

Kondisi itu terdengar oleh Melyanti, relawan komunitas sosial yang juga Kasi Surveilans pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga. Trenyuh dengan kondisi Maliki, dia bergerak melalui media sosial. Untuk membantu Maliki.

Mely juga membuka dompet peduli nomor rekening 1252110569 di Bank Riau Kepri atas nama Melyanti, untuk membantu Maliki.

Staf khusus Bupati Lingga Ady Indra Pawennari pun trenyuh, dan langsung terbang ke Dabo. Dia datangi rumah Maliki, dan langsung menggerakkan sumber dayanya. Agar, Maliki segera ditangani dengan baik secara medis.

Ady juga menyediakan diri sebagai penjamin Maliki, keluarga selama dirawat di Tanjungpinang. “Ini anak yatim dari kelaurga tak mampu. Kita wajib membantunya,” tegas Ady.

Tak cuma itu, Ady juga menjenguk langsung Maliki ke RSUD Raja Ahmad Tabib didampingi ibunya, Rosmiati, dan Anel Zulnefri, staf Humas Setdakab Lingga.

Kepada Anel, Ady mengingatkan agar jangan sungkan menghubunginya. Jika ada sesuatu yang diperlukan Maliki, dan keluarganya.

“Jika dia harus dirujuk ke Pekanbaru atau ke mana saja, kita jalani. Agar Maliki bisa mengggapai mimpinya jadi polisi,” kata Ady Indra Pawennari.

Ady, Mely, dan siapapun yang punya jiwa sosial luar biasa, membuat harapan Maliki membuncah lagi. Semoga kaki kanan Maliki, yang selama di Tanjungpinang tinggal di Rumah Singgah Kabupaten Lingga, bisa segera pulih kembali. (mat)

Loading...