Zaman Gubernur Ismeth Abdullah Kepri Pernah Dinyatakan Darurat Air

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Pernyataan Ketua Fraksi PKS DPRD Kepri, Ing Iskandaryah tentang perlunya status darurat air baku di Kepri ditanggapi oleh mantan pejabat Kepri yang kini menjabat Komisioner ASN, Dr Noraida Mokhsen. Menurutnya, Gubernur Ismeth Abdullah pernah melakukannya.

Memberikan komentarnya di facebook suarasiber.com, Noraida mengaku lupa tahun pastinya. Antara 2008 atau 2009.

“Dengan menyatakan darurat maka Pemprov dapat menggunakan dana darurat yang ada di APBD untuk memasang intake, mesin baru dan sebagainya,” tulis Noraida.

Saat itu Kepri juga dilanda kemarau panjang. Namun kondisi awan menurut BPPT kurang mendukung sehingga dicari jalan keluar lainnya.

Dimintai pendapatnya apakah dengan kondisi saat ini status darurat air baku sudah bisa diterapkan di Kepri, Noraida menjawab mengaku kutang tahu bagaimana kondisi Tanjungpinang saat ini.

Baca Juga:

Beranikah Gubernur Nyatakan Kepri Darurat Air Baku?

160 Bintara Remaja Bersujud di Halaman Polda Kepri

Bupati Anambas: Intinya Kami Minta Jaringan 2G Menjadi 4G

Gubernur Kepri, Bupati Bintan, Wako Tanjungpinang Bisa Diperkarakan

“Wah, saya agak lama nggak pulang ke Tanjungpinang. Dulu, sebelum membuat pernyataan ada kajian. Kami buat dengan data teknis bersama orang PDAM dan Dinas PU. Kemudian dikonsultasikan ke BPKP dan Kajati,” jelas Noraida.

Sementara itu, terkait pernyataannya, Ing Iskandarsyah mengatakan krisis air air ini bukanlah tiba-tiba. Karena, karakter pulau-pulau kecil berpotensi akan terjadi masalah dengan air bersih.

Iskandarsyah minta Gubernur Kepri mengundang wali kota dan bupati se-Kepri. Fokus saja dengan krisis air. Diskusikan, dan terbitkan diskresi agar krisis ini tertangani secara komprehensif.

Saran serupa sebelumnya juga disampaikan H Ansar Ahmad, mantan Bupati Bintan. Begitu juga dari Presiden Air Indonesia, Kherjuli, dan aktivis pemuda Tanjungpinang, Zainal serta sejumlah pihak lainnya. (mat)

Loading...