Gila, Perompak Selat Malaka Ini Beraksi 30 Kali Sebulan

Loading...

KARIMUN (suarasiber) – Komplotan perompak yang dikenal rajin beraksi di Selat Malaka akhirnya dibuat kocar-kacir oleh Tim WFQR Lantamal IV yang bekerja sama dengan Lanal Tanjungbalai Karimun, belum lama ini.

Komplotan yang terdiri dari 10 orang ini bahkan bisa beraksi 20 hingga 30 kali sebulan. Sasarannya adalah kapal – kapal yang melintasi Selat Malaka, baik kapal asing maupun nasional.

Anggota komplotan ini memiliki tugas yang berbeda. Mereka tak sayang mengeluarkan modal puluhan juta untuk mempersiapkan sebuah aksi. Itulah sebabnya, saat kepergok patroli komplotan ini akan melakukan segala upaya agar bisa lolos.

Inilah barang bukti yang diamankan dari para pelaku komplotan perompak yang tertangkap. F-adi

Dijelaskan Wadan Lantamal IV, Kolonel Laut (P) Imam Teguh Santosa yang didampingi Ass Intel Danlantamal IV, Kolonel Laut (S) Tatang dan PJS Danlanal Karimun, Letkol Laut (P) Didik Wahyudi di Mako Lanal Tanjungbalai Karimun, Jumat (25/5/2018) dari 10 pelaku, enam berhasil kabur.

Agar bisa kabur, komplotan yang menggunakan boat pancung bermesin tempel 40 PK sengaja menghantamkan kendaraannya ke speedboat milik Tim WFQR yang melakukan pengejaran. Saat hantaman terjadi, goncangan hebat dirasakan 8 perompak.

Akibatnya, seorang dari mereka, yakni NK (39) tercebur ke laut. NK yang diinterogasi akhirnya memberikan informasi keberadaan temannya, DN. Giliran DN diperiksa secara intensif.

Usai NK dan DN, tim kemudian menangkap RA dan HS. Keduanya memang tidak ikut beraksi di laut, namun peran keduanya cukup besar di komplotan. RA bertugas sebagai penyuplai logistik seperti bahan bakar, sementara HS adalah pemodal atau donatur yang membiayai komplotan ini selama beraksi.

“Boat pancung yang dihantamkan ke speedboat Tim WFQR oleh para pelaku dibeli dengan uang HS seharga Rp24 juta,” terang Imam.

Boat pancung yang digunakan untuk beraksi telah diamankan petugas. Bagian depan terlihat mengalami kerusakan akibat dibenturkan ke benda keras. Dari keempat pelaku, petugas juga mengamankan dua bilah parang yang diduga digunakan oleh komplotan perompak ini untuk beraksi.

Ditambahkan oleh Imam, saat ini enam pelaku masih dalam penyelidikan. “Ini menjadi pekerjaan kami untuk mengawasi dan menghadirkan rasa aman untuk pengguna laut,” kata Imam. (adi)

Loading...