Peralatan Rusak, Pasien RSUD Dabo Tak Bisa Operasi

Loading...

LINGGA (suarasiber.com) – Empat pasien RSUD Dabo yang seharusnya dioperasi pasrah. Pasalnya alat monitor operasi rusak sejak dua hari terakhir.

Rusaknya alat yang digunakan untuk mengoperasi pasien membuat pihak rumah sakit melakukan berbagai upaya. Mereka mencoba memperbaikinya, namun tidak bisa beroperasi sebagaimana layaknya.

“Sudah dua hari kami tidak bisa melakukan operasi,” terang Kasubag TU RSUD Dabo, Bahetamsyah kepada suarasiber.com, Kamis (25/1).

Mengingat pentingnya peralatan ini, RSUD Dabo mengajukan pinjaman alat tersebut dari Rumah Sakit Lapangan (RSL) Daik untuk melayani kebutuhan operasi warga. Sayangnya ada persetujuan dari Dinas Kesehatan Lingga. Padahal di RSL alat ini ada dua buah.

Upaya lain ialah membeli alat monitor operasi dari Jakarta. Sudah dibeli, namun kondisi geografis tidak memungkinkan alat dikirim cepat. Menurut Behatamsyah, diperkirakan satu minggu alat itu baru tiba di Dabo.

Kondisi ini mengundang keprihatinan seorang wakil rakyat setempat, H Ambok Syamsirwan. Saat mengunjungi RSUD Dabo dan berbincang dengan pasien ia tahu betapa pentingnya perelatan monitor operasi tersebut.

Ambok segera menghubungi Bupati Lingga, Alias Wello. Reaksi Bupati ialah mengizinkan peminjaman peralatan dari RSL Daik.

“Seharusnya Dinas Kesehatan merespon cepat. Alhamdulillah Bupati Lingga langsung merealisasikan peminjaman alat tersebut,” kata politisi PKB ini.

Tidak hanya alat monitor, Bupati Lingga juga meminta pihak RSUD Daik untuk mendata alat apa saja yang dibutuhkan untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan masyarakat. Jika alat yang dibutuhkan teraedia di RSL Daik akan dipinjamkan ke RSUD Dabo hingga alat yang dibutuhkan tersedia. (mat)

Loading...