Begini Cara Ibu Kadispar Tanjungpinang Bantu Promosikan Wisata Dompak

Loading...

Ibarat proyek, apa yang dilakukan Kelompak Sadar Wisata (Pokdarwis) Dompak di Tanjungsetumu barulah mengukur lahan. Belum memancang tiang atau pengerjaan fondasi. Namun aroma keindahan pantainya keburu tercium sampai ke ruang kerja Kadis Pariwisata Pemko Tanjungpinang.

Dodi Igor

Saya menghentikan laju kendaraan, saat tengah berkendara di ruas jalan Dompak. Ada rasa penasaran siapa yang menelepon hingga dua kali. Khawatir itu telepon penting, bukan karena saya orang penting, melainkan kabar yang ingin disampaikan penelepon itu penting.

Dan jantung saya berdegup. Saya bukan orang yang gampang berdegup saat menerima telepon atau membaca notifikasi panggilan tak terjawab. Hanya ada beberapa orang yang memang membuat saya spot jantung setiap kali mereka menelepon atau mengirimkan pesan ke apilkasi pesan singkat. Padahal saya instruktur fitness, nyatanya tak mampu menahan degup jantung saat ditelepon beberapa orang tadi.

Dari seorang Kasi di Dinas Pariwisata Pemko Tanjungpinang. Pikiran saya waktu itu, jangan-jangan Kadisnya yang meminta ia menelpon saya.

Welcome to wisata Dompak, salam Bu Kadis untuk warga Tanjungpinang

Beragam pertanyaan segera melayang di kepala. Apakah yang salah dengan saya? Apakah ada orang lain menceritakan hal tentang saya dan Kadis Pariwisata ini tak berkenan? Ah, segala macam. Yang pasti, kalau beliau menelepon pasti urusannya dengan masalah wisata. Sementara saya dan teman-teman di Pokdarwis Dompak, yang kami urus ya memang Tanjungsiambang, Tanjungsetumu, Pulau Basing dan tawaran dari Pemkab Bintan untuk membantu mempromosikan Pulau Sore.

Saya mengirimkan balasan lewan pesan singkat. Dan rupanya hanya butuh waktu singkat bagi saya untuk mengetahui jawabannya. Serasa mendapatkan predikat cumlaude saat wisuda nanti, semangat saya muncul kembali. Alhamdulillah, Kadis Pariwisata Pemko Tanjungpinang mengabarkan ingin datang langsung ke Tanjungsiambang dan Tanjungsetumu. Dua objek wisata di Dompak yang kami luahkan gaungnya sejak bertahun-tahun lalu. Promosi sekuat kami, semampu kami, sesederhana itu.

Bagi saya, Reni Yusneli bukan sekadar ibu pejabat yang ulet memperjuangkan dunia keparwisataan di Tanjungpinang. Beliau sudah seperti sahabat yang bisa berlama-lama berdiskusi masalah wisata. Kemarin, saya benar benar tak menyangka beliau akan datang.

Bersama pegawainya, Ibu Kadis meminta saya memandu perjalanan ke Tanjungsetumu. Sebuah perjalanan yang sama sekali tak nyaman. Karena baru ada jalan tanah yang sempit, memilih jalan di padang rumput yang kadang menjebak. Ada genangan air yang terlihat dangkal, nyatanya membuat ban mobil tak bisa bergerak keluar. Dan saya melihat beliau menikmatinya.

Mari ke Tanjungsiambang. F-dokpri

Di Tanjungsetumu, Ibu Reni langsung menjelajah sejumlah lokasi yang indah. Pada dasarnya Pantai Tanjungsetumu tidaklah panjang, melainkan melingkar mengikuti tekstur tanahnya. Namun ada beberapa pantai yang mudah dijangkau dengan jalan kaki. Di sisi pantai yang berhadapan dengan Kota Tanjungpinang, ada begitu banyak batu pantai yang bisa dijadikan tempat berfoto.

Ukurannya yang beragam, besar, kecil, sedang, rata, runcing, datar dan sebagainya justru membuat pantainya indah. Pasir putihnya menutupi dasar pantai.

Di sebalik bukit, pemandangan semakin menawan. Ada tebing terjal, sementara di bawah air laut menghantam kaki bukit. Pepohonan bakau memberikan pemandangan yang menakjubkan di saat yang tepat.

Bu Reni mengambil banyak foto, termasuk selfie di alam bebas. Setiap pertanyaan seputar Tanjungsetumu saya jawab karena memang Pokdarwis Dompak yang memperkenalkan tempat ini kepada khalayak.

Saya yakin, bebatuan, pepohonan, rerumputan, air laut bergembira pada hari itu. Suasana memang tetap hening, hanya kicau burung dan deburan ombak yang terdengar. Namun kedatangan Kadis Pariwisata menemui mereka, adalah harapan mereka akan lebih dikenal. Orang-orang akan bercerita kepada temannya di rumah, di facebook, di instagram betapa indahnya pantai batu, pepohonan yang rindang di bukit, air laut membiru den segala keeksotisan lain.

Dari Tanjungsetumu, giliran Tanjungsiambang menjadi tempat pemberhentian selanjutnya. Sama seperti di tempat pertama, ibu pejabat ini tak kuasa menahan kekagumannya terhadap ciptaan Tuhan di bumi Tanjungpinang.

Kulihat semangat terpancar dari seorang Ibu Kadis. Bahkan sampai ke tempat ketiga yang ingin dikunjunginya, yakni gudang mesiu di ujung Jembatan I Dompak, semangat itu tetap terjaga. Keseruan pun tumbuh setelah kami lalui jalan setapak penuh ranting yang menghalang.

Bersyukur atas potensi wisata yang diberikan Tuhan di Dompak. F-dokpri

Ucapan memuji kebesaran Tuhan terlontar dari bibir beliau saat menyaksikan gudang mesiun yang lokasinya tersembunyi dan tak diketahui banyak orang. Ranting yang menghalang, semak dan jalan yang sukar dilalui tak berarti bagi beliau.

“Ini bisa dijadikan objek wisata baru di Tanjungpinang. Suasana pantainya sangat indah, sementara bangunan ini juga pasti menarik hati wisatawan,” tuturnya.

Meski objek utamanya gudang peluru, namun tebing batu miring di dekatnya akan menggoda hati siapa saja untuk berfoto. Dan begitulah, Bu Reni pun meminta foto di tempat ini.

Hingga kepulangan Ibu Kadis Pariwisata, saya bersyukur diberi kesempatan memperjuangkan Tanjungsiambang, Tanjungsetumu, Pulau Basing, gudang peluru sebagai destinasi wisata. Bersama teman-teman saya di Pokdarwis Dompak, apa yang kami lakukan hanya mencoba. Tak pernah berharap ada orang-orang penting seperti Ibu Reni yang akhirnya mengunjunginya.

Mewakili keindahan Tanjungsetumu, Tanjungsiambang, gudang peluru, saya hanya bisa mengatakan: terima kasih Ibu Kadis Pariwisata, semoga wisata Tanjungpinang semakin dikenal. Langkah kaki beliau mungkin hanya langkah kaki kecil seorang wanita, namun di alam wisata Dompak yang sepi dan tenang, itu akan membawa perubahan besar.

Loading...