Perkembangan Kasus Bunuh Diri Satu Keluarga Melompat Bersamaan dari Apartemen

Loading...

Suarasiber.com – Kasus satu keluarga bunuh diri bersamaan dengan melompat dari apartemen di Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara terus dikembangkan oleh pihak kepolisian. Terutama dari jejak digital. Namun, polisi menemukan kesulitan lantaran ponsel keempat korban sudah dalam kedaaan rusak parah.

Keempatnya yakni pria berinisial EA (50), perempuan AIL, laki-laki JWA (13) dan perempuan JL (16).

“Handphone itu kondisi pecah rusak berat tidak bisa diekstrak. Hanya beberapa komunikasi dan dia menggunakan nomor yang apa berganti-ganti,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, dikutip dari pmjnews.com, Rabu (20/3/2024).

Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Saputra Siagian menungkapkan, rusak atau hancurnya telepon genggam keempat korban diakui membuat rumit proses penyelidikan. Ia mengatakan, kepolisian sebenarnya ingin menelusuri fakta terkait kepergian keempat korban ke daerah Solo.

“Kita mau kembangkan (Saat korban pergi ke Solo). Itu belum kita pastikan karena kan, satu kondisi handphonenya para korban ini hancur lebur,” jelasnya.

“Iya di satu tas (ditaruhnya). Itu yang agak mempersulit kita juga dalam proses penyelidikan. Tentunya kita mengharapkan semua ini lengkap penyelidikan saksi-saksi ahli, baru bisa disimpulkan ” lanjutnya.

Penyelidikan terkait isu yang berkembang bahwasanya korban terlilit utang pinjaman. Hady mengaku belum bisa membahasnya lebih jauh. Alasanya, karena telepon gengam mereka yang rusak. (***)

Loading...